Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Saat Empat Adikku Menikah Lebih Dulu

2 April 2017   23:22 Diperbarui: 4 April 2017   18:05 2600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dilarang nyosor sebelum penghulu ngeloyor - Gbr: Zulfikar Akbar

Respons saya, nyengir. Di benak saya, silakan Anda dengan ketakutan Anda, tapi saya tak mengizinkan ketakutan absurd itu menguasai pikiran saya. Sembari, ya, tetap berusaha menampilkan sikap nyengir setampan mungkin--ingat, nyengir setampan mungkin.

Alhasil, saya tetap berpetualang dengan petualangan tersendiri. Merasakan berbagai hal-hal pahit sendirian dengan senang hati, dan sesekali berdangdut di kamar mandi--tapi saya pastikan bukan lagu Iis Dahlia, sebab itu menyedihkan. Bukan juga lagunya Caca Handika, sebab itu hanya bikin para lajang makin trauma.

Ada beberapa hal pahit, atau bahkan memalukan terjadi di masa lajang. Tapi itu pun saya syukuri, karena kepahitan seperti ini tak harus saya alami bersama pasangan. Sebab, saya kelak menikah bukanlah untuk menyiksa anak orang, atau harus membuatnya turut merasakan kelaparan seperti sering saya rasakan di masa keperjakaan belum terenggut--tak lama setelah penghulu pulang.

Saya berpikir, belum adanya keyakinan saya untuk menikah cepat--meski sempat bermimpi menikah di usia 25 tahun--tak harus menghalangi adik-adik saya untuk menikah cepat. Jadi saat satu per satu dari mereka mengabarkan ingin menikah, saya persilakan dengan dukungan lengkap mirip-mirip kalimat Mario Teguh.

"Menikah itu baik, jika kamu yakin dengan pilihan bahwa itulah yang baik bagimu, teruskan."

"Saya tidak mau justru kalian melakukan berdosa karena tak menikah karena menunggu saya."

Motivasi terkuat lagi, karena dua di antara adik saya itu adalah lajang yang baru mekar--bukan bunga baru mekar, tapi kumbang yang bersayap baru mekar--jangan sampai mereka merusak bunga-bunga di taman orang tanpa permisi yang punya taman. Sebab, itu terlalu berisiko jika mereka nanti diracun pemilik taman.

Jadilah, mereka menikah tanpa beban, dan justru tenang, karena kakaknya tak menghalangi sama sekali niat mereka. Berjalan lancar, hingga istri mereka pun melahirkan dengan lancar. Seraya, saya sebagai kakak pun selalu mendoakan rezeki mereka pun lancar.

Apakah kemudian dengan membiarkan empat orang adik mendahului saya menikah membuat jodoh saya jadi sulit, kesulitan punya anak, atau hal-hal lainnya yang acap ditakuti banyak orang? Tidak. Bahkan saya sempat memiliki beberapa calon jodoh, eh.

Momen-momen melepas keperjakaan setelah penghulu memastikan 'pintu surga' terbuka lebar - Gbr: Zulfikar Akbar
Momen-momen melepas keperjakaan setelah penghulu memastikan 'pintu surga' terbuka lebar - Gbr: Zulfikar Akbar
Ya, saya tetap dapat menikah, tetap menemukan jodoh, dan hanya berselang sekitar tiga bulan sejak menikah sudah mendapatkan laporan dari istri, "Saya hamil.

"Alhamdulillah, ternyata saya masih punya kemampuan untuk 'menghamili', duh!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun