Kali terakhir Ekuador mampu menaklukkan Brasil terjadi pada 2004, saat kedua tim bertemu di laga kualifikasi Piala Dunia. Tepatnya pada 17 November 2004, tepat ketika "Tim Samba" masih diperkuat Ronaldinho, Ricardo Kaka, dan Roberto Carlos. Apa yang terjadi, Brasil kalah 0-1 lewat gol pemain tak terkenal, Edison Mendez. Lantas apakah ada kemungkinan itu terulang di laga Sabtu (4/6) waktu setempat?
Ya, itu pertanyaan menarik di tengah posisi Brasil sebagai tim favorit di Grup B Copa America Centenario.Berstatus sebagai pemilik peringkat ketujuh FIFA per 2 Juni 2016, Brasil jauh di atas Ekuador sebagai penghuni peringkat ke-13 FIFA.
Ditambah lagi dengan rekam jejak di laga-laga teranyar. Menjelang kompetisi yang juga akrab disebut Piala Amerika itu, Brasil sudah menjalani tiga laga sepanjang 2016, dua kali di kualifikasi Piala Dunia lawan Uruguay dan Paraguay yang seluruhnya berakhir 2-2. Terakhir, mereka menjalani laga uji coba lawan Panama, dan menang 2-0 atas Panama.
Tiga pemain paling menonjol di laga jelang Piala Amerika 2016 itu, di kubu Brasil. Jonas dengan golnya di menit kedua, dan Gabriel dengan gol kedua saat laga
tersisa 17 menit. Selebihnya, juga terdapat Philippe Coutinho lewat assist yang diberikannya kepada Jonas, hingga menang atas Panama di laga uji coba terakhir
jelang mereka menghadapi Ekuador.
Pertanyaannya, bagaimana Ekuador sendiri?
Dalam dua laga terakhir, di Pra-Piala Dunia Ekuador kalah 1-3 lawan Kolombia, dan kembali kalah 0-1 di laga uji coba lawan Amerika Serikat, Rabu lalu. Tapi ini bisa saja mengecoh, sebab catatan mereka tak bisa melulu hanya ke laga-laga terakhir.
Alasannya jelas, di Pra-Piala Dunia sebagai acuan, mereka adalah tim yang sudah menaklukkan Argentina pada Oktober tahun lalu, 2-0. Frickson Erazo dan Felipe Caicedo, menjadi aktor di balik dua gol saat itu.
Ditambah lagi, dengan tiga kemenangan lainnya atas Bolivia (2-0) dan tim sekelas Uruguay yang memiliki Luis Suarez dan Edinson Cavani (2-1), berikut Venezuela (3-1). Membuat Ekuador pantas dikatakan sebagai tim kuda hitam yang bisa saja menciptakan kejutan yang sulit diprediksi siapa pun.Â
Walaupun iya, grafik mereka menurun di dua laga terakhir, hingga meraih seri lawan Paraguay (2-2) dan kalah 1-3 oleh Kolombia. Tapi sekali lagi, bukan tak mungkin itu sebagai perangkap Ekuador, agar rival mereka di Piala Amerika gagal memetakan kekuatan mereka.
Maka itu, Carlos Dunga--pelatih timnas Brasil--dipastikan akan mengacu ke kondisi terbaik Ekuador alih-alih terkecoh dengan rapor buruk lawan di laga-laga terakhir. Walaupun, iya, ada beberapa kendala dihadapi timnya menjelang Piala Amerika bergulir. Dari Neymar da Silva yang tak dapat ia mainkan, hingga Rafinha Alcantara dan Ricardo Kaka tak dapat ia libatkan.
Maka itu, duel Brasil kontra Ekuador menjanjikan berbagai kemungkinan. Bukan tak mungkin juga, Brasil justru mengalami nasib serupa dengan Argentina dan Uruguay. *
7 FAKTA SEPUTAR LAGA BRASIL VS EKUADOR DI PIALA AMERIKA
1. Kedua tim telah bertemu di ajang Piala Amerika dalam 13 pertandingan.
2. Dalam ke-13 pertandingan kedua tim di ajang tersebut, 12 kali dimenangkan Brasil, dan satu laga lainnya berakhir seri.
3. Brasil sudah mencetak gol ke gawang Ekuador sebanyak 52 kali dalam 13 pertemuan di Piala Amerika.
4. Ekuador sendiri, dari 13 kali menghadapi Brasil, baru mencatat gol tak lebih dari 11 gol.
5. Brasil juga sudah menghadapi Ekuador dalam delapan laga persahabatan, dan seluruhnya mereka menangkan dengan mencatat 25 gol, hanya 6 kali kebobolan.
6. Brasil juga sudah menghadapi Ekuador dalam delapan laga Pra-Piala Dunia, namun hanya empat kali menang, dua kali seri, dan dua kali kalah.
7. Terdapat 12 gol telah dicetak Brasil ke gawang Ekuador sepanjang sejarah pertemuan mereka di Pra-Piala Dunia, dan hanya kebobolan 5 kali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H