Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Aceh Fair 2011: Bulepun Ikut Jual Beras

12 Mei 2011   03:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:49 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_108927" align="aligncenter" width="640" caption="13051712772062800624 Beberapa tokoh Aceh melepaskan merpati putih di Aceh Fair 2011 (Repro: Serambi Indonesia)"][/caption]

Menelusuri perhelatan Aceh Fair 2011 di Lapangan Blang Padang. Banyak potret yang saya lihat di sana. Dari lokasi acara yang sedikit kumuh oleh kondisi lapangan berkisar 6 hektar itu yang becek, sampai dengan tata lokasi yang boleh disebut kurang menarik. Namun begitu, tak kurang ini merupakan ajang yang menunjukkan keberagaman Aceh yang patut dicatat. Bahkan, di lokasi ini pula bisa ditemukan bule jual beras.

Kelly Schut. Perempuan asal Belanda itu terlihat di tengah keriuhan lokasi acara yang digagas Pemerintah Aceh.

Dengan beras yang dibungkus dengan plastik bening ukuran 2 Kg, ia terlihat berdiri di depan stand milik lembaganya, Caritas. Ruangan stand yang berukuran sekitar 2 x 4 meter per segi tersebut berisi beberapa pot kecil berisi tanaman padi. Juga beberapa karung beras tersusun di sisi ruangan yang lebih tepat disebut bilik itu. Selain, sebagian beras itu dibungkus dengan plastik bening, seperti yang berada di tangan Kelly.

Awalnya saya hanya melihat-lihat saja. Karena, di tengah berbagai barang yang dipajang di berbagai stand yang ada di sana. Stand (baca: bilik) yang 'dikawal' bule berkebangsaan Belanda ini lebih menarik perhatian. Bukan karena perempuan bernama lengkap Kelly Schut ini memang cantik. Namun, jenis padi dan beras yang mereka pamerkan merupakan sesuatu yang baru di Aceh. Betapa tidak, ini merupakan hasil dari pendampingan LSM Caritas Chezh pada masyarakat di sekitar 18 desa dampingan di Kecamatan Sampoiniet.

"Kita berharap ke depan, jenis padi begini bisa lebih banyak mendapat perhatian masyarakat Aceh. Alasannya, pupuk organik yang dipergunakan ini memang baik untuk menjaga kondisi tanah daripada pupuk non organik" terang Kelly dengan bahasa Inggris setelah sebelumnya sempat terbata-bata mencoba bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.

Aceh Fair 2011

Kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Aceh bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM Aceh, Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh dan Badan Investasi dan Promosi Aceh. Merupakan ajang pemerintah Aceh untuk lebih memperkenalkan Aceh pada publik luar, dan juga untuk menarik investor untuk lebih melirik Aceh. Sebelumnya disebut-sebut, perhelatan ini di mulai dengan Seminar IM-TGT yang dilaksanakan pada tanggal 07 Mei 2011 bertempat di Hermes Palace Hotel, menghadirkan 4 Negara (China, Kamboja, Thailand dan Malaysia).

Sebelumnya, sempat merebak kabar bahwa perhelatan itu menghabiskan dana sampai dengan miliaran. Namun, selanjutnya pemerintah provinsi yang pernah lama didera konflik ini mengklarifikasi hal tersebut.

"Tidak benar dana yang dihabiskan miliaran rupiah. Anggaran sebesar Rp880 juta untuk pelaksanaan Aceh Fair 2011 itu dari tiga Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA)," kata juru bicara Pemerintah Aceh, Makmur Ibrahim di Banda Aceh (Waspada, 12/5).

Lepas dari itu. Sayangnya, meski dalam kegiatan ini, peserta tidak dipungut biaya, kecuali hanya diminta pamerkan produk unggulan mereka. Tetap tidak semua kabupaten daerah tersebut berpartisipasi. Saya pantau sendiri, Nagan Raya merupakan salah satu kabupaten yang tidak terlihat biliknya di sana. (ZA)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun