Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Republik Abu Nawas

20 Januari 2011   13:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:21 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sultan diajak Abu Nawas ke hutan. Alasan yang dikemukakan Abu Nawas adalah,"Rakyat baginda tidak hanya manusia. Tetapi banyak hewan yang juga hidup dalam wilayah kekuasaan baginda. Bagaimana kehidupan binatang-binatang di hutan itu, kelak juga akan dimintakan pertanggung jawaban di hadapan Tuhan!" Jelas Abu Nawas dengan ekspresi meyakinkan.

Tidak sia-sia, Sultan berhasil di boyong ke hutan. Tak lama setelah Sultan berada di sana, terdengar suara anjing hutan melolong bersahut-sahutan.

"Kenapa anjing-anjing itu melolong seperti itu?" Tanya Sultan.

"Andai saja Baginda bisa mengerti bahasa hewan.... Sayang sekali bahasa mereka hanya bisa diketahui orang-orang tertentu saja. Kebetulan saja hamba memiliki kemampuan memahami bahasa binatang-binatang itu..." Abu Nawas menghentikan sejenak jerat pertamanya yang dibuat dari bahan yang hanya terdiri dari kata-kata, agar Sultan lebih  penasaran.

"Mereka sebenarnya sedang jelaskan, mereka butuh pakaian. Apalagi sekarang sedang musim dingin. Maka mereka, meminta Baginda untuk berikan mereka pakaian!"

Tidak lama, Sultan perintahkan bendahara kerajaan untuk siapkan dana pembelian pakaian untuk hewan agar tidak kedinginan. Di sini, kembali Abu Nawas dipercayakan sebagai pengelola proses pembelian pakaian itu.

Bisa ditebak. Ini kesempatan Abu Nawas menjadi kaya mendadak.

Selang beberapa lama. Sultan mengajak Abu Nawas untuk ke lokasi untuk melakukan sidak.

Setiba di sana. Terang saja lolongan itu tetap terdengar. Ini pula yang mengundang tanya Sultan lagi. Namun, dengan sigap, Abu Nawas memberikan jawaban yang cukup singkat dan lugas,"Baginda yang mulia. Lolongan anjing itu kali ini berbeda dengan dulu. Karena, yang sekarang ini adalah lolongan sebagai ucapan terima kasih atas kebaikan Baginda."

***

Christianto Wibisono, hari ini (20/1) dengan apik menyentil persoalan Gayus sambil mengajak melanglang buana sampai ke Romawi kuno. Kompas juga dengan pemosisian yang tepat mendudukkan tulisan itu di kolom yang sangat eye catching di sisi kanan halaman opini. Tulisan itu diberi titel cukup 'merangsang'; Republik Gayus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun