[caption id="attachment_81062" align="aligncenter" width="472" caption="Muslim saat menjaga Rooney (Gbr: Kompas.com)"][/caption] Tidak lama lagi, setelah teriakan ganyang Malaysia beberapa waktu lalu berhasil diterjemahkan tim Garuda dengan menaklukkan negara tersebut di lapangan hijau, negeri jiran itu akan berhadapan kembali dengan Indonesia. Tak pelak berbagai pandangan masyarakat menyeruak menanggapi berbagai berita yang berhubungan dengan itu.
Pada berita yang diturunkan Kompas.com bertajuk Muslim Bertekad Bungkam Indonesia, berbagai komentar muncul dari pembaca. Simak saja komentar dari user yang memiliki nama Masrizal berikut; Jangan banyak cakep pak cik... loe lebay dulu 5-0 bro sekarang tekan habis mak cik 10-0...ganyang.
Tak berhenti sampai di situ. Beberapa pembaca lainnya juga memberikan komentar yang memiliki 'rasa pedas' yang tidak kalah. Seperti yang ditulis oleh Arkan D'Widhi; ...biar kata di jaga ketat, tetep aje Gonzales bakal bikin tendangan tanpa bayang lagi mas ......., sombong banget, kayak udah ngalahin Indonesia aja.
Ini merupakan bagian tanggapan atas tulisan yang berisi komentar Muslim yang juga pernah menjadi salah satu pemain Malaysia ketika berhadapan dengan Manchester United saat bertandang ke negerinya; "Tak akan terjadi lagi (kekalahan 1-5, Red). Aku berjanji," berlanjut dengan sesumbar pesepakbola bernama lengkap Mohd Muslim Ahmad,"Urusan kami belum selesai di final. Kali ini, kami akan membungkam mulut Indonesia. Bagus kami bermain di kandang lebih dulu. Sebab, kami sedang bangkit dan siap menghadapi Indonesia," yang mendapat sahutan dari pembaca bernama Ahmad Syafiie dengan; Ah yang di bungkam musti mulut besar kau ini..... majulah garudaku kita yakin 26 pasti menang.
Saya menyimak fenomena ini sebagai sebuah bentuk kecintaan luar biasa dari publik Indonesia pada tim bola kesayangannya, Timnas Indonesia. Meski dalam mengekspresikan kecintaan tersebut sedikit terasa arogan hanya saja, sepertinya itu juga sebagai sebentuk harga setimpal atas komentar salah satu pemain Malaysia tersebut yang boleh jadi di kuping masyarakat Indonesia terasa sebagai bentuk kesombongan.
Kendati dalam dunia olah raga, apa yang diucapkan Muslim menjadi satu hal yang lumrah. Bahkan di dunia tinju, dunia mengenal Muhammad Ali yang kerap melontarkan sesumbar. Cuma, Ali belakangan mengakui sesumbarnya sebagai tangan ketiganya untuk menjatuhkan lawan. Nah, di sini, apakah Malaysia lewat Muslim sedang mempergunakan manuver Ali pula? Sepertinya cuma skor pada pertandingan selanjutnya itu yang bisa menjawab hal itu. Selebihnya, paling kita hanya bisa berucap bahwa bola itu bulat.
Namun begitu, saya termasuk salah satu yang percaya, bangsa besar tidak perlu bermulut besar.(ZA)
------------
Recommended:
2. Beutong, si 'Gadis' di Pucuk Nagan