Dari sana, terdapat keseiramaan antara saya dengan rekan yang sudah memiliki satu anak ini. Artinya, memang kelayakan untuk mengagumi seorang perempuan itu tidak terhenti pada beauty saja. Tidak tertahan pada brain saja yang menjadi simbol untuk kecerdasan. Tetapi juga behaviour, bagaimana mereka bersikap ketika 'raja' dalam keadaan 'sakit' yang menjadi petunjuk atau gambaran saat lelaki melemah, ketika cahayanya meredup. Maka pada yang terakhir itu, cara perempuan menunjukkan cintanya, menjadi tolok ukur perempuan itu layak dikagumi atau tidak.
***
Kekasih, tanpa kalung mutiara, tetapi kau adalah ratu
tanpa gemerlap istana kau tetap menjadi cahaya
meski tanpa gaun yang melelahkan seribu penjahit, kau tetap mengagumkanku
oleh langkah bersama senyum yang tak hanya kau lempar dari bibir
tetapi kau ukir dari sebentuk hati yang semerah bara
yang selalu hangatkan hatiku
(Jakarta, 12 Des 2010)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H