Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Humor

Srondol dan Suheng

4 Juni 2010   04:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:45 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Moy sayang...???"

"Momoyyyyy, moyyyyyyyy!"

Tidak didengar juga. Segera, Srondol mengambil sandal jepit miliknya. Tujuannya tidak lebih, sekedar karena terdorong oleh teori tentang kreatifitas, bahwa sesuatu harus dicoba dipergunakan, tidak mesti dengan cara yang lazim. Misal, helm tentara bisa dijadikan timba. Botol mineral, bisa dijadikan asbak rokok dengan cara diberikan sedikit air. Nah, pikiran kreatif Srondol tadi muncul. Ia berpikir, sandal jepit bisa dipergunakan sebagai alat untuk melempar Siumoy. Alasan lain Srondol yang terbetik di pikiran, jika memang Siumoy mencintainya pastilah sandal jepit itu bisa terlihat seperti seribu bunga dari syurga. Kemudian, ia pernah baca di salah satu majalah bahwa perempuan terkadang suka akan hal-hal yang unik. Dan ini saatnya mencoba cara yang unik.

Wusssssssss....

Tap!

Duhhh!

Sandal itu tepat mendarat di kepala Siumoy yang sedang menyanyikan lagu Evi Tamala.

----------

Bagaimana reaksi Siumoy? Apakah gadis bak Cinderella ini bakal melihat ke arah Srondol dengan mata penuh cinta dan bunga dari syurga? Ataukah Siumoy akan mendatangi Srondol sambil menggenggam bara dari neraka? Tunggu kelanjutannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun