Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nabi Hanya Pesuruh

14 September 2010   17:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:14 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_257862" align="alignright" width="300" caption="http://www.ilahimerkezi.com"][/caption] Mungkin saja selama ini masih banyak yang melihat rendah pesuruh, namun malah mereka menjadi perusuh. Huruf yang ada untuk membentuk pesuruh dan perusuh berasal dari huruf yang sama, hanya dipindah-tempatkan saja, maka kemudian pesuruh bisa terbaca perusuh. Dan, di sini saya sebenarnya juga tak lain sebagai pesuruh dari pesuruh yang terkadang sering tercenung melihat perusuh. Iya, saya merasa sebagai pesuruh dari pesuruh karena pesuruh yang membuat saya suka rela menjadi pesuruh lagi adalah pesuruh Tuhan. Saya percaya ia sebagai pesuruh Tuhan, meski tertatih, mencoba turuti setiap suruhannya. Dengan ketenangan yang diajarkannya agar kemudian tidak ciptakan rusuh. Sekali waktu, karena sedemikian kejam sudah kezaliman yang dilakukan lawan-lawan terhadapnya, di Tha'if tempat itu memiliki nama. Jibril yang menjadi perantara komunikasinya dengan Tuhan pernah tawarkan,"Bagaimana kalau kubalikkan tanah yang ditempati mereka, dan kemudian nanti mereka mati tertimpa oleh tanah itu." Dengan suara yang jauh lebih lembut dari lelaki yang jatuh cinta, pesuruh Tuhan ini tidak mengiyakan secara serta merta,"Tidak, kendati mungkin mereka hari ini menjadi pendurhaka Tuhan, siapa tahu kelak anak-anak mereka akan menjadi hamba-hamba Allah yang shaleh." Gurat keyakinan sedemikian kuat memancar dari wajahnya yang lebih bersinar dari matahari, sedang Nabi lain pendahulunya pernah persilahkan Tuhan turunkan bencana-Nya sebagai jawaban untuk kemungkaran umat 'Ad, Tsamud sampai Fir'aun dan Namrudz.

***

Saya sendiri hanya seorang pesuruh dari pesuruh, meski tak setangguh pesuruh sesungguhnya Mungkin baru bisa menulis, sebagai pengganti menabur keluh. Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhhammad, wa 'ala aliyyi sayyidina Muhammad

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun