Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Buku Wajib

13 Juni 2010   15:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:34 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejauh ini, saya tidak merasa sebagian figur yang terlalu istimewa. Tetapi saya bersyukur bisa bertemu dengan buku-buku istimewa dan bisa membaca buku-buku yang menjadi cermin manusia-manusia istimewa, yang telah pernah tunjukkan dedikasinya untuk manusia. Tulisan ini merupakan sebuah inspirasi dari seorang sahabat, Gt Satria Huda. Setelah beberapa menit lalu, via Facebook menanyakan saya,"Buku-buku apa yang akhi baca yang itu menjadi inspirasi dalam hidup?" Dari pertanyaannya, saya tidak menjawab judul-judul buku yang saya baca. Namun lebih banyak saya sebut genre buku-buku dimaksud. Setelah merenung beberapa jenak, sepertinya bermanfaat pula jika buku-buku tersebut bisa saya urai, darimana dan kenapa saya baca? Landasan Sebaiknya, saya harus terangkan pula darimana landasan inspirasi saya untuk terus bergumul dengan buku-buku:

  • Sebagai seorang muslim, saya begitu mengagumi Rasulullah SAW. Banyak sekali hadits-haditsnya [caption id="attachment_166193" align="alignright" width="300" caption="created by: fickar10"][/caption] yang rekam kuat di ingatan. Karena, dari setiap untai kalimatnya, saya merasa menemukan nyawa baru saat terkadang saya merasa nyaris mati. Beberapa buku hadits pernah saya beli, yang saya beli dari hasil sisa uang yang lebih banyak merupakan uang sisa yang memang pas-pasan. Di sini juga, memang saya merasakan sedikit sedih, buku-buku tersebut acap sekali tidak pernah dikembalikan oleh beberapa rekan yang pernah meminjamnya. Yap, dari membaca dan merekam hadits-hadits figur bernama Muhammad bin Abdullah SAW tersebut, saya menemukan pendorong untuk tidak pernah merasa letih belajar. Salah satu mekanismenya tentu dengan membaca dan membaca. Dalah hadits-haditsnya, saya kerap temukan kelebihan-kelebihan manfaat dari belajar. Tidak hanya manfaat dalam jangka pendek, untuk dunia, tetapi bahkan kehidupan lintas batas yang bahkan melampaui sekedar kehidupan. Digambarkan juga senyum Tuhan, di depan orang-orang yang belajar. Sampai, saya seakan bisa melihat senyum-Nya.
  • Sahabat-sahabat Rasul. Abdullah bin Mas'ud, Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib adalah 2 figur sahabat rasul yang paling saya kagumi. Dari sosok Umar, saya belajar kecintaannya plus ketulusannya, tak  luput pula ketegasan dari figur ini. Ia mengajarkan banyak hal dari sejarah hidupnya yang sempat saya baca. Dalam kaitan dengan ilmu, yang paling saya ingat adalah pesannya yang menyebut bahwa sastra adalah satu disiplin ilmu yang bisa menguatkan bathin, membentuk manusia yang pemberani tetapi tetapi berbudi halus dan peka (belum sepenuhnya saya miliki, tapi saya yakin bisa memilikinya). Selanjutnya Ali bin Abi Thalib. Figur yang oleh sebagian saudara-saudara Syiah bahkan diklaim juga sebagai Nabi ini, bagi saya --lepas dari kontroversi pandangan mazhab dan sejarah--, saya temukan spirit, ruh untuk mengais ilmu terus-menerus. Sampai, Rasul SAW saja menyebutnya sebagai pintu ilmu. Figur ini telah menjadi satu idola saya dari semenjak saya masih kanak-kanak dulu. Alasan lainnya saya mengagumi sosok ini, selain ilmunya juga sikap ksatrianya lengkap dengan cara ia berpikir yang tidak pernah berburuk sangka. Meski, dalam sejarah dari kelurusannya membuat Muawiyah berhasil menggesernya (coup de 'etat) dari kekhalifahan, bahkan ia terbunuh. Sedangkan Abdullah bin Mas'ud adalah sosok berfisik kecil dan sangat biasa-biasa saja, bahkan pernah dihina sebab kekurangan fisiknya, namun dalam hal penguasaannya terhadap ilmu, tidak ada yang meragukan.
  • Profil tokoh-tokoh Indonesia. Mohd Natsir, KH Agus Salim, Haji Abdul Malik Karim Amrullah, Muhammad Hatta, HOS Tjokroaminoto, Tan Malaka, KH Rachmat Abdullah, Anis Matta adalah tokoh-tokoh bangsa yang sangat inspiratif bagi saya. Tak jarang, walaupun sudah berkali-kali membaca profil mereka, tetapi jika kemudian menemukan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan mereka tetap kembali saya lahap. Alasannya, mereka juga dikenal sebagai pecinta buku, pecinta ilmu. Pemikiran mereka, saya rasa memiliki kekuatan menggerakkan. Itu yang saya suka dan begitu penuh menginspirasi saya.
  • Tokoh-tokoh dari Aceh. Di sana saya mengenal Hasan Tiro yang baru mangkat, pendiri gerakan GAM. Abdurrauf As Singkili, tokoh yang menyejarah. As Sumatrani. Dua yang terakhir itu, selain sebagai ulama namun juga dalam sastra masih hidup sampai sekarang.Tulisan mereka, syair-syair mereka dan berbagai pemikiran masih jadi bahan pembahasan di berbagai belahan dunia.
  • Tokoh-tokoh Sufi. Al Ghazali, Jalaluddin Rumi, Rabiah al Adawiyyah, Malik bin Dinar, ibn Athaillah adalah beberapa sufi yang begitu merangsang saya untuk terus mengeksplorasi diri dengan ilmu.
  • Tokoh-tokoh pergerakan muslim: Hasan al Banna, Muhammad Iqbal, Ali Jinnah. Abul A'la al Maududi adalah sosok yang juga memiliki energi ilmu dan implementasi yang terlihat di mata saya sangat seimbang.
  • Tokoh pergerakan, inspirator lintas agama. Martin Luther, Mother Theresa, Mahatma Gandhi, Normant Vincent Peale, Zig Ziglar, Paolo Freire, Karen Armstrong, Annemarie Schimmel pernah tercatat sebagai tokoh-tokoh yang menginspirasi banyak manusia modern. Dan, dari mereka saya belajar banyak hal tentang cinta yang realistis.
  • Di ranah sastra: WS Rendra, Taufik Ismail, Danarto, HB Jassin, Sutan Takdir Alisjahbana, Marah Rusli, Achdiat Kartamihardja memberi siraman gairah sastra yang lumayan tinggi.

Kemudian? Mungkin mereka yang bisa saya sebut telah memberi inspirasi besar untuk saya tidak berkecil hati, walaupun dalam proses saya mengais ilmu terasa 'sangat-sangat' tidak mudah. Kemudian, terkait disiplin ilmu yang saya gemari, di sana saya mendapati diri sebagai pecinta segala sesuatu yang berbau psikologi, filsafat, agama, sosial, Sastra dan juga politik (kurang suka ekonomi, mungkin ini yang membuat saya di usia jelang lampaui kepala tiga belum tercatat sebagai orang kaya). [caption id="attachment_166129" align="alignleft" width="250" caption="Buku bicara dalam lembar kertas yang tersentuh tanganmu"][/caption] Pun, jika saya bertamu ke rumah sahaba-sahabat saya di mana saja, permisi, mata saya suka 'menjalang' dalam arti akan melihat dimana pemilik rumah letakkan buku? Buku apa? Dan, saya akui, tak jarang tanpa minta permisi, saya akan langsung mengambil dan membacanya. Dalam beberapa kasus, pernah ada teman yang menunjukkan wajah kesal saat saya berkunjung ke rumahnya bukan untuk mengobrol, namun lebih memilih untuk kencani bukunya. Kalau juga boleh jujur, jika harus juga mengobrol, obrolan tentang buku yang sudah pernah dibaca lebih menarik minat kuping saya untuk terbuka lebar daripada sekedar obrolan tentang berbagai kelebihan yang sudah ia dapati yang sifatnya materi atau pergaulan. Dan, apa yang sudah mempengaruhinya dari berbagai buku yang sudah dibacanya, membuat ia lebih baik. Sebab, tak jarang saya temukan, banyak yang bahkan semakin lebar dan banyak pintu ilmu yang sudah dimasuki tidak membuat mereka lebih rendah hati, namun hanya menjauhkan mereka dari kemanusiaan dan seperti sedang membentuk dunia sendiri yang jauh dari bumi ini. Terakhir, mungkin benar, kita lebih mudah dikenali dari buku yang kita baca, dari buku yang kita gemari. Yap, nukilan ini mungkin saja bisa menginspirasi. Semoga (http://fick-cyber.blogspot.com) ----------- Terima kasih untuk saudaraku; Gt Satria Huda atas inspirasinya. Sumber Ilustrasi: Flickr.com, dinamikaebooks.com ----------- Semoga lagu di bawah juga menginspirasi:

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun