Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Harga Nol

26 Desember 2009   18:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:45 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Kau akan terus saja tertatih-tatih. Nanti pagi kau malah akan mati...!!!"

***

Seperti itulah perjalanan cinta yang enggan dipenjara angka. Jika engkau menyebut bahwa nol adalah juga angka, maka lihatlah ke langit-langit kamar. Disana, telah tertulis jelas, nol tidak sekedar dan sekaligus ia bukan kosong. Penegasan atas penglihatan itu adalah pilihan para pemberani, itu yang kuketahui dalam beberapa senja membongkar-bongkar nisan dari seribu abad lalu, saat sejarah sudah mulai tercatat.

Senja itu aku mencoba untuk tidak takluk dibawah pedang hierogliph, karena sejarah tak harus terbaca hanya dengan kata. Bukan sebuah luka, jikapun beberapa orang mengarahkan pandangan merendahkan, dengan menyebutku sebagai lelaki buta aksara.

Malam ini, aku bersetubuh dengan nol, mengeluarkan bulir-bulir keringat yang menjadi tongkat pemukul anjing. Lalu akupun menjadi anjing itu sendiri. Sesekali dengan mata berkaca, kubiarkan tongkat itu mengayun mengenai tulang punggungku. Kesetiaan tak harus ditanggalkan, meski tongkat itu masih tetap terayun seakan bernafsu meremukkan tulang-belulang. Kutepis semua ketakutan. Karena tulang-belulang inipun kelak akan menjadi sarapan pagi untuk cacing tanah. Atau mungkin akan menjadi sajian makan malam anjing lainnya yang sedang lapar, saat jasadku lupa dikuburkan.

Kesetiaan itu hanya untuk nol. Agar mereka tahu seperti apa harga nol itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun