Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Di Balik Keputusan Ahok Ceraikan Gerindra

11 September 2014   09:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:01 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14103782791433107975

Maka itu, keputusan Ahok merupakan pilihan tepat di tengah kegelisahan rakyat, "Kok kian banyak wakil partai daripada wakil rakyat. Kok semakin banyak abdi partai daripada abdi rakyat."

Dari sana saya meyakini sosok Ahok yang memahami sekali, "action speaks louder than words', bahwa tindakan mampu berbicara lebih keras daripada kata-kata. Bahwa, masyarakat akan lebih peduli apa yang ia lakukan daripada ia berbusa-busa seperti segerombolan politisi yang gagal "move on"--meniru istilah remaja.

Ya, saya kira masyarakat bisa melihat dengan jernih alasan Ahok meninggalkan partai yang ingin lebih dipentingkan daripada rakyat. Sementara Ahok, lebih mengimani bahwa rakyat harus lebih dipentingkan daripada partai. Ini paradigma penting yang ditransfer Ahok lewat tindakannya itu. Sekaligus, inilah pendidikan politik penting yang diajarkan oleh tindakannya.

Politik bukanlah alat untuk mempermainkan rakyat, tapi membuka jalan untuk perjalanan rakyat yang ingin dibawa berjalan ke terminal demi terminal yang lebih dekat dengan tujuan: tidak dijajah, tidak dibelenggu, tidak ditipu, tidak dicurangi. Juga untuk menuju tempat di mana di sana rakyat bisa melihat hijaunya ketulusan, dan beningnya embun yang bersahabat dengan matahari. Selain mereka teryakinkan, politik adalah kendaraan untuk kepentingan rakyat, dan politik bukanlah alat untuk membuat rakyat sebagai kendaraan. (TWITTER: @ZOELFICK)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun