Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saat R-25 Menjawab Hasrat Pria

22 September 2014   11:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:58 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_360715" align="aligncenter" width="480" caption="Gbr: Zulfikar Akbar"][/caption]

Jika ditanyakan, motor apakah yang berbentuk trendy dan punya gaya, namun bisa digunakan tak hanya untuk sekadar tampil ngetrend dan bergaya, maka jawaban tepat untuk itu adalah Yamaha YZF-R25. Ya, itulah kesan yang berkelebat di kepala saya saat menjajal motor yang mengusung tagline "A superbike you can ride everyday", di acara Kompasiana Nangkring, Sabtu (20/9).

Acara yang digagas Kompasiana di area Favor Biss, Alam Sutra, Tangerang Selatan, menjawab rasa penasaran saya atas motor dari varian R-Series tersebut. Lantaran, di sinilah saya yang berada di antara 20 Kompasianer berkesempatan menguji, seberapa tangguh motor yang belakangan diberitakan sebagai magnet di antara motor teranyar.

Tapi antusiasme menjajal kendaraan ber-body besar ini bukan hanya saya rasakan sendiri. Terbukti, pagi-pagi sekali, sebelum pukul 06.30, Sabtu (20/9) sebanyak 20 Kompasianer sudah hadir di depan Bentara Budaya Jakarta--berhadapan dengan kantor Harian Kompas.

Awalnya saya sempat menduga, sulit bagi peserta acara Kompasiana Nangkring untuk bisa hadir tepat waktu, pukul 06.30. Lantaran terpikir, yang berdomisi paling dekat dengan titik kumpul untuk menuju ke lokasi acara hanya saya sendiri. Nyatanya, dugaan saya keliru!

Ya, setelah saya akhirnya melihat, teman-teman Kompasianer sudah berada persis di depan bus yang akan digunakan untuk mengantarkan kami ke lokasi acara yang berlokasi di Tangerang Selatan, Banten. Padahal, saya tahu pasti, karena beberapa di antaranya saya kenal dekat, mereka berdomisili di tempat berjauhan.

Menjadi sebuah surprise tersendiri melihat animo teman-teman Kompasianer, dengan antusiasme yang tak kalah dari yang saya rasakan. Rahab Ganendra, salah seorang di antaranya, memberitahu saya, "Tadi malam gua hampir gak bisa tidur sama sekali, bro! Kalo gua tidur, khawatir acara ini terlewat!"

Begitu juga dengan Yayat, satu-satunya Kompasianer wanita yang berada di antara peserta test ride, tak kurang antusias dibanding teman-teman pria.

Yayat yang merupakan pengagum berat Valentino Rossi ini bahkan datang sendiri ke lokasi berkumpulnya Kompasianer. Meski berbadan mungil, ia menuju ke Palmerah dengan mengendarai sendiri sepeda motornya pagi-pagi sekali, tak dirisaukan oleh jarak rumahnya yang berada puluhan kilometer dari lokasi kami berkumpul.

Ia terlihat semringah dan ceria menebar senyumnya. "Kapan lagi bisa menjajal motor sekelas R-25," kata dia seraya tertawa, saat saya menanyakan apa yang membuat ia begitu bergairah mengikuti acara yang cenderung kental dengan dunia pria. "Hei, motor bukan dunia kalian saja!" ujar dia.

Persis pukul 06.30, setelah absensi oleh pihak penyelenggara, bus berwarna agak kebiru-biruan mengangkut kami, rombongan Kompasianer ke lokasi acara.

Di dalam bus, memang tak semua saling kenal. Saya sendiri, di antara peserta, sebelumnya hanya familiar dengan Harja Saputra, Rahab Ganendra, Arif Subagor, Rengga Bagus Nanjar, Dzulfikar Al-A'la, Choirul Huda, Yayat, mendapatkan kesempatan bercengkrama dengan teman-teman lainnya.

Tak butuh waktu satu jam, saya dan teman-teman Kompasianer pun tiba di lokasi, yang berjarak sekitar 40 km dari titik keberangkatan. Sebelum bus memasuki area test ride, beberapa rekan sudah mulai mengarahkan kamera dari dalam bus ke arah motor R-25 dipajang persis di pintu masuk. "Ceklik! Ceklik! Ceklik".

Harja, Rahab, Subagor, dan Rengga, menjadi sosok-sosok andal dalam hal mengarahkan lensa kamera. Di tangan keempat Kompasianer ini, Yamaha R-25 yang ber-body sangar terekam dengan tegas dalam foto-foto dan video. Terutama Harja, saat saya sendiri baru hanya mencoba menduduki motor tersebut di lokasi, entah bagaimana, dibidik olehnya hingga terlihat seolah motor itu sedang saya jalankan.

Sedangkan Rengga yang memiliki "nama panggung" Sedot, sepanjang berlangsungnya acara, seakan tak mengenal lelah menjinjing kamera dengan berat hampir seperempat berat badannya. Ia memilih cara tersendiri mengabadikan acara tersebut dengan merekamnya dalam format video.

***

[caption id="attachment_360716" align="aligncenter" width="490" caption="Saat saya menjajal R25, Harja Saputra dengan sigap mengabadikannya"]

1411332682138406254
1411332682138406254
[/caption]

Beranjak siang, sebelum acara puncak test-ride dimulai, para Kompasianer dan komunitas motor yang turut diundang, diajak masuk ke dalam Warung Doel. Di sini, pihak Yamaha memaparkan berbagai hal yang berhubungan dengan motor yang mengundang penasaran itu.

Mohammad Masykur, asisten manajer umum pemasaran Yamaha Indonesia, di depan peserta acara Kompasiana Nangkring menerangkan kelebihan-kelebihan produk dari pabrikan motor asal Jepang itu.

"Dalam banyak hal, Yamaha R-25 memang di-desain untuk menjawab kebutuhan kita sehari-hari. Motor ini juga menggunakan teknologi teranyar. Sehingga dari bentuk luar, mesin, dan semua di dalam motor ini ditujukan untuk kebutuhan itu," kata dia di awal pembicaraannya di depan Kompasianer dan komunitas motor. "Karenanya, Yamaha YZF-R25 memiliki karakter berupa mesin yang bertenaga, sporty handling, dan juga teknologi terkini. Dengan paduan itu, kami berpikir, akan membuat motor ini bisa digunakan bahkan di tengah situasi seperti kota Jakarta yang rawan kemacetan."

Dalam diskusi itu juga, perwakilan dari Yamaha membeberkan apa saja kelebihan motor itu dibanding dengan berbagai motor lain yang yang berangkat dari gagasan sporty dan trendy.

Ya, motor fuel injection itu, tak hanya memiliki mesin yang layak disebut ganas. Melainkan, juga terdapat rangka berbentuk Diamond Frame yang dipadukan dengan sistem suspensi sporty. Juga terdapat inner tube yang memiliki diameter mencapai 41 mm. Rancangan seperti ini, selidik punya selidik, ditujukan untuk bisa mengantisipasi berbagai keadaan jalanan yang dilewati. Didukung lagi dengan roda depan-belakang yang lebar, yang ditujukan agar mudah dikendalikan oleh pengendara.

Bagi saya pribadi, di luar soal fitur-fitur yang dimiliki R-25, juga tertarik dengan bobot motor ini yang mencapai 166 kg. Menariknya, dalam bobot sebesar itu, justru tidak terasa saat mendudukinya, terlebih saat motor tersebut sudah dijalankan. Di sini, dalam hemat saya, membuatnya menjadi lebih mudah untuk dikendalikan. Paling tidak, berbicara kemungkinan risiko di jalan akibat sulit mengendalikan beban motor, takkan terjadi pada R-25. Artinya, berat yang mencapai 166 kg, takkan menjadi beban bagi pengendaranya.

Dari sisi spesifikasi motor, R-25--berdasarkan penjelasan dalam sesi diskusi--memiliki tipe mesin 4 langkah, 8 valve DOHC, dan berpendingin cairan. Untuk perbandingan kompresi, 11:1. Sementara untuk sistem pengapian, motor ini menggunakan TCI atau Transistorised Control Ignition.

Maklum, motor yang sarat tenaga seperti R-25 menggunakan TCI karena alasan memiliki kemampuan melakukan transfer tegangan tinggi ke busi. Walaupun, dalam hal sistem pengapian, memang terdapat sistem lain yang disebut dengan CDI atau Capacitor Discharged Ignition. Namun kemampuan transfer tegangan tinggi itu, menurut beberapa sumber dari kalangan pakar motor, TCI memiliki kemampuan lebih besar--untuk perbandingan dengan motor yang menggunakan CDI, bisa dengan menjajal Yamaha Vega.

Dalam hal daya maksimum, motor berbodi besar ini, sesuai bentuknya, memiliki daya mencapai 26,5 KW, atau 12.000 rpm. Diimbangi dengan ban depan dan belakang, tubeless 110/70-17m/c (54S) dan 140/70-17m/c (66 S). Sedangkan dalam hal suspensi, untuk depan memiliki telescopic fork berdiameter 41 mm, sedangkan belakang monocross suspension.

Hal unik lainnya yang dimiliki motor tersebut, bagian lain yang menarik perhatian saya adalah bentuk lampu depan yang menggunakan DC Halogen 12V,55W (H7), "Selain alasan untuk kebutuhan penerangan, terutama di malam hari, tapi tentunya agar bentuk lampu juga memperlihatkan karakter pengendaranya, sehingga terkesan elegan," salah seorang perwakilan Yamaha lainnya, menjelaskan.

Well, sesi test-ride masih tetap menjadi sesi yang paling dinanti-nanti. Di sini saya melihat kembali antusiasme teman-teman Kompasianer untuk menjajal motor yang telah merangsang mereka. Peralatan test-ride yang disediakan pihak penyelenggara, diserbu, dan saya berada di antara Kompasianer yang tidak mendapatkan kesempatan pertama menunggangi R-25 ini.

Beruntung, Arif Subagor yang lebih dulu mendapatkan kesempatan, begitu selesai ia menguji kendaraan yang kental dengan aura manly itu, bergegas ia memberikan sarung tangan hingga peralatan safety-riding ke saya. Aha, dan saya mendapatkan kesempatan itu.

Rasa penasaran saya tuntas, namun durasi untuk kesempatan menjajal motor tersebut tak membuat saya puas. Maklum, lokasi yang menjadi tempat test-ride, secara kebetulan, hanya memiliki luas sekitar 2x300 meter. Tak pelak, saat sesi diskusi, kepada perwakilan Yamaha, saya sempat menanyakan,"Apakah tidak ada rencana melakukan touring menggunakan R-25 yang melibatkan Kompasianer?" Jawaban yang saya rekam adalah, "Kita akan usahakan untuk menyampaikan gagasan ini kepada atasan!" Tapi tentu saja, berbicara puas, takkan benar-benar tuntas, sebelum tunggangan itu menjadi milik sendiri, bukan?

[caption id="attachment_360717" align="aligncenter" width="560" caption="Para rider kompasianer yang direkam Harja Saputra di Kompasiana Nangkring bareng Yamaha R-25, menjelang pulang (Gbr: Harja Saputra)"]

1411332837438987538
1411332837438987538
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun