Lantaran ketika massa tersebut sudah berhasil dikembalikan persepsinya sebagai bangsa, maka mereka cenderung akan melupakan kekalahan figur yang mereka dukung. Mereka akan lebih mengarahkan pikiran pada kewajiban mereka sebagai bangsa, berkontribusi sebagai anak bangsa, agar Indonesia bisa berjalan lebih cepat menuju tujuan bersama sebagai bangsa.
Tapi jika Prabowo dan pihaknya dengan kekuatan politiknya mengambil perspektif bahwa mereka bisa memanfaatkan massa tersebut kapan saja, dengan membiarkan massa itu terkungkung oleh sudut pandang bahwa "perang belum selesai", dan "kita belum menyerah", maka ini akan sangat berbahaya. Sekalipun dari sisi kepentingan politik, di sini mereka akan diuntungkan.
Di sinilah menurut hemat saya urgensi kehadiran Prabowo di acara pelantikan Jokowi sebagai presiden.
Pelantikan itu sendiri akan berlangsung pada Senin, (14/10) di Kompleks Parlemen Senayan. Rakyat akan melihat dan sejarah akan mencatat, seberapa besar jiwa seorang pembawa slogan "Macan Asia".
Akhirulkalam, Prabowo Subianto tentu saja tidak lupa satu momen pada saat ia berkampanye, Massa pendukungnya yang berteriak kepanasan di bawah terik matahari dan minta air. Â Ia memberikan jawaban di sela-sela orasinya, "Kalau macan Asia jangan teriak air terus, bukan macan Asia itu, itu kucing Asia." (Twitter: @zoelfick)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H