Mohon tunggu...
Bahar Sudrajat
Bahar Sudrajat Mohon Tunggu... Pegawai BUMN -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

PLN, Listrik Pintar dan Sepenggal Kisahnya

21 April 2016   22:11 Diperbarui: 21 April 2016   22:38 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemadaman yang dilakukan PLN (akibat defisit, baik krna pemeliharaan mesin, alam, atw sistem yg mmg defisit) sebenarya bukan karena ingin tapi keadaan, Misalnya kami mampu menyediakan 150 MW, saat siang beban 130 MW jadi saat siang hari tidak dilakukan pemadaman, akan tetapi saat beban puncak (jam 5-10 mlm) pemakaian bisa 200MW yang berakibat pada pemadaman, oleh karena itu kami terus menghimbau & mengingatkan agar lebih bijaksana dalam Pemakaian Listrik terutama disaat beban puncak, matikan lampu yang tidak perlu (2 lampu sudah cukup), gunakan cukup 1 TV tiap rumah, menyetrika lah saat subuh atau sore hari, gunakan lampu LED yang lebih hemat energi dll.

 [caption caption="Sumber: Foto Pribadi"]

[/caption]

 2.    Tarif Listrik

Perihal tarif banyak yang beranggapan bahwa PLN menjual dengan harga sangat mahal untuk tiap  kWh padahal jika dibandingkan dengan banyak negara di dunia harga listrik kita masih terbilang murah yaitu berada pada kisaran Rp 1400/kwh dan sekedar untuk diketahui per 1 kwh listrik jika digunakan Menyalakan lampu 12 watt bisa digunakan selama 83 jam atau 7 malam dan jika didalam rumah terdapat 7 lampu maka 1 kwh listrik yang senilai dengan Rp 1400 tadi cukup untuk menjadi penerang selama satu malam penuh, masih berfikir listrik mahal?.

Selain anggapan tarif listrik yang terlalu mahal banyak juga masyarakat yang berangapan kalau Listrik mati gak perlu bayar atau bayarnya setengah, padahal sejatinya tiap rupiah yang pelanggan keluarkan adalah untuk kWh listrik yg digunakan saat menyala saja, Jadi kalau Listrik mati memang tidak membayar, untuk biaya yang lebih murah atau potongan karena sering padam masih belum ada meskipun mungkin akan lebih baik jika tarif ditentukan bukan hanya berdasarkan kuantitas tapi juga kualitas (regionalisasi tarif). Singkatya tarif/kWh di Jakarta yg jarang padam harusnya berbeda dengan di Kalimantan yang sering padam

Sekedar informasi PLN memberikan konpensasi untuk pengguna listirk pra bayar pada daerah – daerah tertentu caranya mengeceknya buka http://layanan.pln.co.id/infoprepaid

[caption caption="sumber: Foto Pribadi"]

[/caption]Masukan No Meter atau No Id nanti akan muncul seperti gambar yang ada diatas dan di bagian kwh Non Tunai akan muncul nomer token terus masukin aja ke meteran.

3.    Proyek 35.000 MW

Mungkin banyak yang bertanya tanya dari mana angka 3500 MW itu muncul, bisakah terwujud dan amankah dari praktek korupsi proses pelaksanaanya. Sebenarnya, angka 35000 sendiri muncul dengan mempertimbangkan rata – rata pertumbuhan kebutuhan energi listrik nasional yaitu sebesar 7000 MW tiap tahunnya, jadi 35000 MW selama 5 tahun bukan rencana tanpa dasar atau perhitungan. Apakah bisa terwujud?, pasti bisa jika semua pihak mendukung.

Sebagai pembelajaran pada proyek 10000 MW tahap pertama, beberapa proyek tertunda dan harus mundur dari jadwal dan rencana semula karena masalah pembebasan lahan yang masih sulit, padahal invesntornya ada, pihak yang akan mengerjakan sudah siap dan kebutuhan listrik sudah mendesak, karena itu PLN sangat membutuhkan kerja sama dan dukungan dari masyarakat baik dalam proses pelaksanaan proyek atau pun pengawasanya.

4.    Pasca atau Prabayar (LISTRIK PINTAR)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun