Mohon tunggu...
Bahar Sudrajat
Bahar Sudrajat Mohon Tunggu... Pegawai BUMN -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

PLN, Listrik Pintar dan Sepenggal Kisahnya

21 April 2016   22:11 Diperbarui: 21 April 2016   22:38 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENGENAL PLN, LISTRIK DAN SEPENGGAL KISAHNYA

“LISTRIK”

‘’Bahaya namun dibutuhkan’’

‘’Dibutuhkan tapi Mahal’’

‘’Tetap ditebus karena sumber kehidupan’’

Seperti itulah Listrik, sumber Energi yang pengelolanya di Republik ini hampir sepenuhnya dipegang oleh PT PLN (Persero), salah satu BUMN yang seluruh kepemilikanya adalah pemerintah, Merekalah yang memproduksi listrik (Bidang Pembangkit) ,menyalurkanya (Bidang Transmisi) dan mendistribusikan (Bidang Distribusi) sampai ke masyarakat. Sampai awal tahun 2015 PLN telah memiliki 39.257,53 MW Pembangkit Listrik, 39.909,80 Kms (Kilometer sirkuit) jaringan tegangan tinggi, 925.311,61kms tegangan menengah. Sekedar pembanding keliling bumi terpanjang pada garis equator saja hanya 40.075,017 Km, jadi total kabel jaringan transmisi dan distribusi sepanjang 96.569,14 km milik PT PLN Persero cukup untuk mengelilingi bumi sebanyak 24 Kali, sebuah prestasi ditengah pemberitaan di media massa tentang PLN yang kebanyakan negativ.

PT PLN Persero sendiri melayani 57.493.234 juta lebih pelanggan di seantero bumi nusantara, Negara dengan jumlah pulau terbanyak di dunia yaitu lebih kurang 17.504 pulau, sebuah angka dan kombinasi tantangan yang luar biasa bagi PT PLN Persero dan Insan – insan yang ada di dalamnya, bagai mana tidak kombinasi jumlah pelanggan yang besar, kondisi geografis yang terdiri dari ribuan pulau dan penyebaran pelanggan yang tidak merata membuat kompleksnya permasalahan di PLN, berbeda dengan china, Amerika, Australia dan negara – negara lain di Dunia, oleh karena itu agar bisa melayani masyarakat dengan baik dan menjadi perusahaan yang berkelas dunia seperti yang di cita – citakan pada VISI dan MISI perusahan ini,  PT PLN harus terus berkembang, berinvestasi dan berinovasi melalui insan – insan yang ada di dalamnya. 

Bercerita tentang PLN rasanya kurang lengkap kalau hanya membahas masalah teknis tanpa membahas seperti pemadaman, mahalnya tarif listrik, proyek 35000 MW dan Listrik Pasca atau Pra Bayar (Listrik Pintar), itung – itung buat nambah wawasan dan mungkin bisa memberikan serta mengubah sudut pandang para pelanggan, ada baiknya kalau saya memberikan sedikit penjelasan terkait masalah – masalah yang disebutkan diatas.

1.     Pemadaman

Pemadaman mungkin momen paling menyebalkan bagi para pelanggan PLN (sebenarnya bukan hanya bagi para pelanggan tapi juga bagi para pegawai PLN, terutama tim yang harus selalu siaga saat terjadi gangguan) selain nunggu antrian bayar rekening listrik paca bayar di Loket Pembayaran, apalagi waktu pemadaman nasi masih belum matang, air di penampungan tinggal sedikit, terus saat asik – asiknya nonton sinetron kesukaan dan bentar lagi drama turki plus india (UTTARAN) udah mau mulai, rasanya saat itu PLN adalah mahluk paling bersalah bukan cuma di dunia tapi udah sampai akhirat, dan bagi para pegawai PLN hanya disaat inilah mereka diingat oleh para pelanggan. 

Perihal Pemadaman sebenarya  kami selaku pengelola juga berusaha agar sebisa mungkin tidak terjadi karena pada dasarnya kami memiliki target kinerja terkait ketersediaan & gangguan pembangkit yang harus dicapai dimana hal itu akan berimbas pada penilaian tiap individu, kenaikan grade & rupiah yg kami terima tiap bulanya, semakin sedikit pemadaman maka reward yang kami terima juga lebih baik. Sampai saat ini mungkin masih banyak pelanggan PLN yang beranggapan pemadaman yang dilakukan tanpa alasan yang jelas dan dilakukan semaunya, serta ada juga yang berpendapat jika ingin melakukan pemadaman sebaiknya tengah malam atau siang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun