Mohon tunggu...
Soedoet Pandang
Soedoet Pandang Mohon Tunggu... -

PRABOWO SUBIANTO [] >> Nama Subianto diambil dari nama pamannya yang gugur dalam pertempuran Lengkong, Soebianto Djojohadikusumo.[]\r\n\r\n"Saya keturunan pejuang dan dari keluarga pejuang. Saya tidak akan menghancurkan nama baik keluarga besar saya. Saya tidak akan berbuat serendah itu...," Prabowo Subianto

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Prabowo: Kambing Hitam 98 (Ke 1)

12 Juni 2014   11:55 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:06 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1402523639524500669

Ketika Membahas Tragedi 1998, Seringkali Muncul Pertanyaan:

"Benarkah Prabowo Dalangnya?"



Isu yang begitu masif ditengah masyarakat:

Pada malam hari tanggal 21 Mei 1998, kisah itu dimulai. Lusinan tentara bersiap siaga di sekitar Istana Merdeka Jakarta dan kediaman B.J. Habibie di pinggir kota. Habibie, kurang dari 24 jam sebelumnya telah menjadi presiden Indonesia ketiga.

Komandan dari pasukan ini adalah Letnan Jenderal Prabowo Subianto yang dikenal brutal. Seminggu sebelunmya, dia telah menyusun kekuatan terselubung pada pertemuan yang diselenggarakannya diam-diam-operasi-operasi pasukan khusus, preman jalanan, dan kekuatan muslim radikal-yang bertugas membunuh, membakar, memerkosa, merampok dan menyebarkan kebencian antar-ras di jantung kota Jakarta.

Tujuannya, untuk merusak nama saingannya, Panglima ABRI Jenderal Wiranto, dan memaksa mertuanya, Soeharto untuk menjadikannya sebagai panglima angkatan bersenjata. Selangkah kemudian, di puncak kekacauan itu, dia akan menjadi presiden.

Pengunduran diri Soeharto yang terlalu dini sebagai presiden menggagalkan ambisi-ambisi Prabowo. Maka, dia melampiaskan kernarahannya pada Habibie. Malapetaka bagi Indonesia, dan mimpi buruk bagi Asia Tenggara, mungkin akan terjadi, jika tidak datang sebuah perintah dari Wiranto untuk membebas-tugaskan jenderal yang berbahaya dan di luar kontrol itu dari posisinya sebagai Pangkostrad.

Dengan marah sekali, Prabowo membawa tentaranya ke halaman istana dan mencoba mengepungnya, lalu dengan menyandang senjata memasuki ruang kerja Habibie. Tetapi akhirnya dia dapat dikalahkan. Usaha kudetanya ini adalah puncak dari drama sepuluh hari di sekitar jatuhnya Soeharto, pemimpin Indonesia selama tiga dekade.

Pertanyaannya, benarkah rincian isu tersebut?

"Saya tak pernah mengancam Habibie," kata Prabowo Subianto.

"Saya tidak berada di belakang kerusuhan-kerusuhan itu. Itu adalah kebohongan besar," dia menjawab dengan sungguh-sungguh.

"Saya tidak pernah mengkhianati Habibie, saya tidak pernah mengkhianati negara," papar Prabowo

Prabowo Bukan Orang Suci.

Selama 24 tahun, Prabowo menjadi anggota militer Indonesia yang setia mengikuti perintah Presiden. Dia telah membangun pasukan khusus yang elit, Kopassus, untuk melawan pemberontakan dan terorisme di dalam negeri.

- Isu yang ramai: Dengan Prabowo menikahi putri kedua Soeharto, ia menikmati kekayaan, kekuatan, dan kebebasan dari pertanggungjawaban hukum yang dinikmati oleh The First Family.

- Isu dengan surat rekomendasi DKP: Dia mengaku "menculik" sembilan aktivis pada awal 1998, beberapa di antaranya disiksa.

Tapi apakah Prabowo Seorang Iblis?

Agustus 1998, Dewan Kehormatan Perwira (DKP) mendapati dia melakukan kesalahan dalam menafsirkan perintah atasan, dan merekomendasikan sanksi serta pengadilan militer. Prabowo lalu dibebas-tugaskan. Pada laporannya bulan Oktober 1998, Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dibentuk pemerintah untuk menyelidiki kerusuhan Mei meminta dia diselidiki tentang kerusuhan tersebut. Sejak itu, media massa domestik dan mancanegara menghubungkan namanya dengan istilah-istilah seperti "merencanakan", "dalang yang licik, kejam, dan sembrono", "orang fanatik yang haus kekuasaan."

Tertulis dalam suratkabar terbitan Asia: "Dia dikatakan membenci orang-orang Cina".

Keyakinan bahwa dialah yang memulai kerusuhan-kerusuhan itu dan gagal untuk menghentikannya, telah dicatat dalam buku-buku sejarah.

"Aku monster di balik semuanya," Prabowo berkata dengan tragis.

Bersambung....

Tragedi 1998: Ketika kerusuhan dimana-mana, pembunuhan, perampokan, pengeboman, terjadi dimana-mana. Hak asasi manusia tercabik-cabik oleh provokator yang tidak bertanggungjawab, provokator yang tidak bisa mengendalikan keadaan, akankah didiamkan?

[caption id="attachment_328577" align="aligncenter" width="576" caption="Demi NKRI, Nyawa Kupertaruhkan (Blusukan di Hutan) Sumber: Koleksi Pribadi"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun