Mohon tunggu...
Soedjiwa Wijaya
Soedjiwa Wijaya Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya orang biasa yg membiasakan berfikir biasa tapi berdayaguna luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Life is about how to survive with/without sacrifice someone/something/anyone/anything or none,

18 Oktober 2012   01:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:43 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

PROLOG


Kelihatannya hidup ini sepele, kenapa tidak, kan tinggal menjalani.
Tidak perlu repot membuat skenario kehidupan lengkap dengan latar
belakang beserta plotnya. Tetapi kenapa juga masih begitu banyak
kerumitan terasa, apa karena tuntutan improvisasi?

Makhluk menurut Quran itu ada
manusia, hewan, tumbuhan, jin, malaikat, dan setan/iblis (koreksi ya
jika keliru:). Semua memainkan perannya masing-masing sesuai ketetapan
sang maha sutradara. Lha terus siapa pemeran utamanya, manusia pastilah
termasuk itu. Tokoh protagonis dan antagonis tentunya ada tetapi
bukan merujuk pada makhluk secara langsung. Menurutku itu lebih kepada
situasi atau keadaan makhluk.


Yang beriman dan yang kafir, itulah istilah yg bolehlah dipinjam untuk
menggambarkan protagonis dan antagonis. Karena keduanya saling terkait
dan terikat oleh skenario (takdir). Adanya yang beriman karena ada yang
disebut kafir seperti halnya pro dan kontra. Protagonis dan antagonis
bukan perihal kebenaran tetapi bagian cerita panggung kehidupan.

DIALOG

SATU

Hasbiyallohu lidini, hasbiyallohu lidunya, ya
hasbiyallohu lima ahammani, hasbiyallohu liman bagho alaiya,
hasbiyallohu liman kadanii bisuu in wa laa haula wa laa quwwata illa
billah


#doakusaatbermasalah


setelah aku renungi lagi, hidup jadi hambar tanpa embel-embel adanya
Tuhan, tidak ada tempat keluhan dan meminta yg paling paripurna. Hidup
di dunia ini jedanya tak terasa, tiba-tiba sudah menje

lang ajal saja nantinya. Aku
teringat mereka-mereka yg telah mutasi ke alam pemisah, mbahku,
bapakku, paklikku, budheku, dan lainnya.


Usiaku sudah seperempat abad lebih, entah masih sisa berapa. Pastinya
sisa waktu ini akan aku nikmati tiap detiknya, nominal usia hanyalah
angka yg tak boleh menjadi penghambat.


Totalitas sudah aku jadikan dasar untuk menikmati hidup ini, bosan
sudah dengan keragu-raguan. Andai saja hingga ujung waktu tak mengalami
yg org-org katakan kesuksesan, toh aku sudah totalitas, toh aku sudah
menikmatinya. Karena bahagia bukan ukuran pasti, bahagia itu datang
dari hati.

DUA

Sepertinya sukses telah menjadi kata sederhana untuk
menjelaskan tujuan dalam menjalani rutinitas hidup ini. Dengan kata
lain jikalau ada pertanyaan "apa yg kamu inginkan dari yang kamu
kerjakan sekarang?" kemungkinan besar jawabannya adalah "aku ingin
berhasil/sukses". Namun itu masih bersifat kondisional, hanya berlaku
bagi mereka yg telah terpenuhi kebutuhan pokoknya terutama kebutuhan
ma

kan. Ketika mereka ditanya "apa
yang kamu inginkan dari rutinitasmu?", jawabannya berupa "bisa memenuhi
makan sehari-hari, bisa nyekolahin anak, punya tempat tinggal yang
layak".


Dari mulai dilahirkan ke dunia, makhluk tuhan telah memulai karir
hidupnya walaupun masih berupa karir pasif, masih bergantung kepada
indukannya. Setelah mereka bisa berbuat lebih, itulah saat kariernya
aktif. Bisa diartikan (menurut saya), karier kehidupan ini dimulai saat
kita bisa memilih, baik itu pilihan yang sederhana.


Karier merupakan istilah yang

didefinisikan oleh Kamus Besar

Bahasa Indonesia sebagai

perkembangan dan kemajuan baik

pada kehidupan, pekerjaan atau

jabatan seseorang. Tetapi, tidak hanya hal baik saja yang berkembang dan
maju, hal buruk pun bisa. Perlu diingat bahwa kehidupan ini memberikan
banyak pilihan tetapi pilihan yg banyak itu hanya sebatas dua jenis
yaitu baik dan buruk. Karena di dalam kehidupan ini tidak ada kebenaran
yang absolut (jelas/pasti).


Dan sukses merupakan implementasi dari karier yang dijalani. Dalam
rentang waktu tertentu itulah kehidupan ini menjadi juri yg menilai
seberapa pantaskah mencapai tingkatan/posisi tertentu.


Pengalaman adalah guru terbaik, adalah pepatah yang sesuai untuk
dipersatukan dengan karier. Karena pengalaman merupakan faktor penting
dalam jenjang karier.


Semakin lama mereka meniti karier semakin banyak pula kesempatan mereka
dalam jenjang karier. Karena semakin lama karier mereka semakin banyak
pula pengalaman yang mereka peroleh. Akan tetapi, pengalaman tidak
serta merta membuat karier itu semakin baik, bisa jadi buruk.


Oleh karena itu, menurut saya memulai sedari dini dalam berkarier dan
bijak dalam mengelola pengalaman adalah kunci sukses.

TIGA

Sudah
cukup kurasa, semua hal sudah aku peroleh, wahana kesempatan pun masih
terbuka lebar. Saatnya untuk bersikap, kalau hanya diliputi
keragu-raguan akan menjadi sandungan dalam meniti kedepannya. Harus ada
inisiatif yang terbilang kreatif supaya rencana yang disusun terpenuhi
secara elegan tanpa menegasikan Tuhan. Dan tak perlu menunggu sampai
semua terkesan sempurna karena kesan sempurna hanya merupakan buaian
setan. Optimis memandang kedepan dan
mengembangkan senyuman

Tidak berharap pujian dan sanjungan kamu, kau, dia, kalian, dan mereka
cukuplah Tuhan semata

Karena Aku tidak mau lupa dan mengingkari nikmat
dari-NYA.

PROBABILITAS KUN FAYAKUUN

Tadi malam sewaktu langit terang ada petani
mendongak ke angkasa, mencoba menerka kapan pancaroba tiba, melalui
lintang luku diprediksinya bahwa pancaroba segera tiba. Diera yg
kepastian tak lagi ada jaminan, semua-semua terjadi anomali, tak hanya
alam, manusianya juga.


Apa hanya dengan berdoa saja semua bisa? Apalagi kuasa langit sehingga
usaha terlihat percuma.


Istilah waktu hanya sebagai penanda, tahun, bulan, minggu, hari, jam,
menit dan detik cuma patokan, yg membuat beda hanya jeda
diantaranya.


Jelasnya ini soal penantian karena hidup tidak serta merta sim
salabim
ataupun prambanan tetapi
kun fayakuun. Sebagai
orang beriman dan percaya dengan adanya Tuhan sudah semestinya
menghargai proses. Jangan salah menafsirkan kun fayakuun sebagai
keputusan instan, tanpa melalui proses. Semesta alam ini tercipta dengan
melalui tahapan-tahapan dan dalam jeda waktu yang sangat lama, itu
buktinya. Jadi saat berdoa lalu mengharap
kaya/pintar/cantik/berkuasa/tenar bersiaplah juga menyusun agenda untuk
mencapainya tanpa melupakan realita.

Akan tetapi, janganlah mengkhawatirkan kemustahilan doa yang
dipanjatkan, semua bisa terjadi. Karena tak ada yang tak mungkin, semua
memiliki kemungkinan yang sama untuk terjadi walaupun dengan prosentase
probabilitas yang kecil. Bukanlah takdir yang mengantarkan pada
pilihan-pilihan tetapi pilihan itulah yang mengantarkan pada takdir.
Klaim bahwa hal itu sebuah takdir hanya bisa dikatakan ketika hal itu
telah terjadi. Dan apapun takdir itu, semua merujuk pada satu hal yaitu
bertahan hidup dengan ataupun tanpa
pengorbanan.


Tuhan bukanlah tunggal maupun majemuk, Ia satu, satu untuk setiap jiwa
yang mempercayainya. Untuk itu, tak perlu takut Tuhanmu diserobot orang
lain sehingga doa dan keluhanmu tak lagi nyaman dan aman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun