aku mencoba menghubungi balik tetapi hanya nada sibuk yang terdengar, beberapa kali ku redial tetap saja percuma. hingga akhirnya hapeku berbunyi lagi.
"halo bapak, ini saya ibu ani..., jam satu siang ini bisa datang ke kantor saya?"
"o iya bu, insyaalloh saya kesana jam satu"
"kalau begitu saya tunggu di kantor, terima kasih"
agak sedikit sumringah dalam pikiranku, dengan alasan pihak sana ternyata perhatian. kemudian aku langkahkan kakiku menuju AC62 yang telah tiba, bus yang akan mengarah ke tujuanku, ke sudirman. Â Seperti biasa pengamen dan asongan menemani perjalanan, menjajakan suara atau sekedar menawarkan penghilang dahaga. Terkadang aku mencoba memposisikan diriku sebagai mereka, apa aku bisa?
tak terasa aku hampir tiba, aku bersiap mengambil tempat dekat pintu sembari melepas pandang mencari gedung menara bni. Karena menara bni lah yang aku jadikan patokan gedung yang aku cari.
"bang..., menara bni,"ucapku kepada kondektur.
"depan kiri...," teriak kondektur sambil mengetuk kaca dengan koin.
aku pun kemudian turun, kupandangi tempatku turun, sekilas aku langsung tahu bahwa aku bukan turun di dekat menara bni.
"kamprettt...!!!!!" ucapku lirih.
aku menghela nafas sejenak kemudian kembali lagi berjalan menyusuri pedestrian depan gedung bri daerah benhil. Aku sudah lama tidak menyusuri jakarta, sehingga maklum jika lupa. Perut terasa melilit, sudah menjelang jam makan siang tetapi percuma, aku puasa. Kembali lagi aku harus menaiki bus kearah yang sebenarnya aku tuju dan akhirnya sampai juga. Terakhir kali aku ke daerah ini sekitar sepuluh tahun yang lalu, memang sudah lama sekali. Kutelusuri pandang kesekeliling gedung-gedung yang menjulang, mencoba mencari dimana gedung yang seharusnya aku datangi. Aku bertanya disepabnjang jalan yang aku lewati tidak ada yang tahu.