Indonesia - Panggung perpolitikan Indonesia semakin memanas menjelang Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 mendatang. Dari sekian tokoh yang turut memainkan lakon, ‘tampaknya’ sosok Prabowo Subianto dan Joko Widodo adalah dua tokoh utama dalam serial “Memilih Presiden Republik Indonesia Periode 2014-2019”. Jika harus menyinggung mengenai potensi kemenangan masing-masing tokoh, ‘kemungkinan’ dua-duanya saat ini berada di level yang hampir sama.
Sama halnya seperti ketika kita sedang berada dalam sebuah permainan -ular tangga-, ketika kita sedang berada di sebuah level tertentu maka kita akan terus berusaha bermain dengan mengerahkan seluruh kemampuan yang kita miliki untuk menaikan level kita dipermainan. Bahkan berusaha mencapai level akhir untuk kemudian memenangkan pertandingan. Dalam hal “Memilih Presiden Republik Indonesia Periode 2014-2019” pun demikian. Masing-masing bakal calon presiden (capres) terus berupaya menaikan levelnya dalam permainan dan berusaha mencapai level akhir dan memenangkan pertandingan sehingga baik Prabowo maupun Jokowi keduanya terkesan ‘sangat berhati-hati dalam memilih dan mendeklarasikan bakal calon wakil presiden (cawapres)”. Salah-salah jika mereka terlalu terburu-buru dan kurang pertimbangan level mereka dalam permainan justru turun.
Tampaknya hal itulah yang menjadi pertimbangan para bakal capres ketika akan mengumumkan siapa bakal cawapres yang akan mendampingi mereka dalam perhelatan di panggung perpolitikan Indonesia 2014. Baik Prabowo maupun Jokowi terlihat saling menunggu dan tak ingin mendahului. Sepertinya keduanya sama-sama ingin menyaksikan terlebih dahulu siapa yang akan menjadi kekuatan pendukung rival mereka untuk kemudian mencoba memikirkan kembali apakah bakal cawapres yang akan mereka gandeng sanggup memberikan suntikan kekuatan baginya dalam bertanding.
Sekian analisis dari panggung perpolitikan Indonesia dalam menyongsong deklarasi bakal cawapres yang ‘tampaknya’ salah satu diantara keduanya akan dilakukan beberapa jam lagi. Kita tunggu bagaimana reaksi penonton setelah menyaksikannya. Apakah levelnya dalam permainan akan naik? Atau justru turun ataupun konstan? Let see it!!! Yang jelas, sepertinya “Presiden Republik Indonesia Periode 2014-2019” adalah salah satu di antara kedua tokoh yang sudah disebutkan di atas. Mohon berbesar hati untuk dua tokoh lainnya, baik pemenang konvensi maupun yang harus dibatalkan pencapresannya karena partainya mendadak membuang muka. Semoga ada hikmah dibalik setiap peristiwa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H