Mohon tunggu...
sodik supriyanto
sodik supriyanto Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa UIN K.H ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN

Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir - Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah - UIN GUSDUR Pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sebagian Yang Allah Ciptakan Sebagai Ujian Sebagian Yang Lainnya

3 Januari 2024   10:42 Diperbarui: 3 Januari 2024   11:08 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan yang dirasakan selama ini sudah di rencanakan dengan kesempurnaan Allah sang maha pencipta. Ada siang ada malam, ada pahit ada manis, asam, asin dll, ada yang kaya ada yang miskin, ada yang cantik ada yang ganteng dan masih banyak lainnya ciptaan Allah yang berpasang-pasangan. Namun terkadang lupa bertanya dengan diri sendiri, mengapa diri ini diciptakan? untuk apa dan apa tugas diri ini sebagai makhluk tuhan? mengapa di pertemukan dengan orang yang tidak dikenal sebelumnya? mengapa setiap perjalanan mempunyai alur yang sudah tuhan porsikan sesuai kemampuannya?. Disamping tugas seorang hamba Allah bertqwa kepada Allah yang tertera dalam Q.S Az-zariyat ayat 56. Dilain sisi dari mari melihat kedalam suarat lain  dari Al-Qur'an yang menjadi pedoman hidup manusi dan nantinya semua pertanyaan dan teka-teki diatas akan ada jawabannya. 

Allah Berfirman dalam Al-Qur'an surah Al-Furqān ayat 20

وَمَآ اَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّآ اِنَّهُمْ لَيَأْكُلُوْنَ الطَّعَامَ وَيَمْشُوْنَ فِى الْاَسْوَاقِۗ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً  ۗ اَتَصْبِرُوْنَۚ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيْرًا ࣖ   ۔
Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat.

TAFSIR TAHLILI
Pada ayat ini Allah menjelaskan kepada Nabi Muhammad saw bahwa rasul-rasul sebelumnya juga makan dan minum seperti dia. Kecaman-kecaman orang kafir terhadap dirinya amat menyakitkan hati Muhammad, kecaman-kecaman itu bukan semata-mata kecaman saja, bahkan mengandung hinaan yang sangat merendahkan dirinya padahal dia adalah seorang Rasul yang dimuliakan Allah. Maka untuk menghibur dan meringankan tekanan batin yang diderita Nabi Muhammad saw yang disebabkan kecaman dan hinaan itu, Allah menyatakan kepadanya bahwa Dia tidak pernah mengutus seorang rasul sebelumnya seperti yang dikehendaki oleh orang-orang kafir Mekah itu.
Semua Rasul yang diutusnya adalah manusia yang tidak bebas dari sifat-sifat manusiawinya, tetapi membutuhkan makanan dan minuman, tetap berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan firman-Nya pada ayat-ayat yang lain.
وَمَآ اَرْسَلْنَا قَبْلَكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوْحِيْٓ اِلَيْهِمْ فَسْـَٔلُوْٓا اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ٧ وَمَا جَعَلْنٰهُمْ جَسَدًا لَّا يَأْكُلُوْنَ الطَّعَامَ وَمَا كَانُوْا خٰلِدِيْنَ ٨
Dan Kami tidak mengutus (rasul-rasul) sebelum engkau (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui. Dan Kami tidak menjadikan mereka (rasul-rasul) suatu tubuh yang tidak memakan makanan dan mereka tidak (pula) hidup kekal.  (al-Anbiyā’/21: 7-8)
Jadi perbedaan antara manusia sebagai Rasul dan manusia umumnya terletak pada keutamaan pribadinya, ketinggian akhlaknya, kesucian hati dan keikhlasannya dalam menunaikan tugasnya, karena itu diturunkanlah wahyu Allah kepadanya dan dikuatkan pula dengan mukjizat-mukjizat yang tidak dapat manusia menandinginya apalagi mengalahkannya. Maka ejekan dan kecaman orang kafir itu amat jauh dari sasarannya, tidak wajar dilontarkan kepada Nabi Muhammad saw. Kalau mereka benar-benar hendak membatalkan kebenaran yang dibawanya bukannya dengan kecaman seperti itu yang harus mereka kemukakan.
Mereka telah ditantang untuk menandingi mukjizat yang diberikan Allah kepadanya yaitu membuat satu surah pendek saja yang serupa nilainya dengan surah pendek dari Al-Qur’an. Tetapi mereka tidak berdaya dan tidak sanggup membuatnya walaupun mereka sudah termasuk golongan orang yang pintar dan tinggi sastranya. Hanya rasa benci dan dengki telah menggelapkan hati nurani mereka dan rasa takut akan kehilangan pengaruh dan kedudukan telah meluapkan amarah mereka. Karena itu mereka tetap menantang walaupun dalam hati mereka telah menyadari kekhilafan mereka.
Kemudian Allah menjelaskan pula bahwa manusia diuji dengan berbagai macam ujian. Masing-masing manusia diberi kebebasan untuk apakah dia akan tabah dan sabar menghadapi ujian itu ataukah dia akan berpaling dari kebenaran karena tidak tahan menanggung amarah dan rasa dengki di dalam hatinya. Allah menjadikan sebagian manusia sebagai Nabi dan Rasul, pembawa risalah Tuhan-Nya, sebagian lain dijadikan-Nya raja dan penguasa yang berkuasa atas manusia lainnya, sebagian lagi dijadikan-Nya kaya dan kuat, miskin dan lemah dan demikian seterusnya. Orang-orang yang mempergunakan akal dan pikirannya, terutama orang-orang yang berima

Besar kecil disyukuri, Asam pahit di nikmati, tak perlu menyalahkan siapa-siapa, tak perlu berkecil hati. Ingat orang minum jamu itu pahitnya di awal baru manisnya di akhir. Hingga saatnya tiba akan Allah datangkan kenikmatan dan kebahagian enath itu di dunia ataupun dunia Akhirat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun