Semua yang dilakukan tersebut meresahkan keamanan di kalangan masyarakat biasa maupun menengah atas seorang anak remaja yang seharusnya berjuang mencari jati dirinya belajar di sekolah ataupunlembaga-lembaga pendidikan lainnya baik berbasis umum dan agama menjadi kebanggaan keluarga serta mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangaan zaman dimasanya dewasa kelak namun kendati semua harapan orang tua terhadap anknya sirna begitu saja hanya berhenti dalam angan-angan saja, maka yang terjadi kerusakan moral sang anak cara berpikir yang sudah menyimpang dari koridor sosial yang sehat.
Para pakar dan ahli pendidikan satu pendapat bahwa remaja yang masih berumur kisaran 13-18 tahun itu adalah masa dimana seseorang sudah melampaui masa kanak-kanaknya akan tetapibelum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa sebab dimasa masa itu daya emosiny dan nafsunya masih belum terkontro dengan baik dan sering amarahnya memuncak dan tidak terkendali.
Dimana kenakalan itu meliputi penyimpangan dari norma-norma agama, norma masyarakta dan hukum-hukum kemanusiaaan akan tetapi kenakalan remaja ini tidak hanya terjadi secara lokal namun secara global semua anak remaja di seluruh negara mengalami adanya penyimpangan-penyimpangan atau kenakalan yang tidak wajar bahkan sejak lahirnya keturunan nabi adam hingga sekarang akan tetapi dari tahun ke-tahun kenakalan tersebut kian bertamabah dan berpariasi apalagi di era generasi z sekarang tentunya kenakalan dan akibat dari kenakalan tersebut sangatlah meresahkan dan berakibat fatal di linggkungan masyarakat yang jika tidak di hentikan dan dibenahi maka akan menjadi kebiasaan dan akhirnya yang paling ditakutkan ditiru oleh generasi selanjutnya.
B. Penyebab terjadinya kenakalan
Penyebab kenakalan remaja sekarang yang sering mendapat sorotan, anak remaja adalah tarap pencarian jati dirinya yang sebenarnya kerap mengusik ketangan orang di sekitarnya. Baik kenakalan ringan sampai kenakalan berat hingga di jatuhi hukuman pidana dan mendekam di jeruji sel mengganggu ketentraman dan kenyaman orang alain baginya adalah hal yang biasa tidak mengedapankan keselamatan dirinya dan orang lain yang ada hanya tercukupinya kepuasan nafsu dan tercapainya keinginannya alhasil penelitian ini ternyata cukup banyak penyebab yang melatarbelakangi isu kenakalan anak remaja di era generasi z ini yang dimana penyebab atau faktor tersebut di bagi mejadi dua yakni faktor yang datang dari sisi internalanya dan satu lagi yang muncul dari sisi eksternal sang remaja atau lingkungan (Diananda, 2019).
Dalam salah satu sabda rasulullah SAW yang diriwyatkan oleh Imam Bukhori dan hadis ini adalah hadis shohih diamana di jelaskan bahwa dalam diri manusia itu ada segumpal darah yang apabilah segumpal darah itu baik maka akan baik apa yang dia lakukan namun sebaliknya apabia buruk maka akan buruk juga apa yang dia lakukan segumpal darah itu adalah hati manusia atu keimanandan kepercayaan akan adanya tuhan yang maha esa (Nasution, 2015).
a). Faktor Eksternal (Di luar diri rmaja atau lingkungan)
- Orang tua yang kurang memeperhatikan keseharian anknya dan aktivitasnya sehingga anak remaja mejalani kehidupan sosial begitu saja tanpa ada arahan dan bimbingan ornga tua, anak kurang kasih sayang dan kepedulian dan putusnya harapan terhadap orang tua yang tidak memenuhui kebutuhan psikis anak-anak yang di butuhkan saat itu meskipun itu adalah bukan kebutuhan yang penting dengan tidak adanya nasehat dan respon orang tua maka anak merasa terlantarkan dan berbuat semaunya yang dia inginkan (Masrofah, 2020).
- Kuranngnya pemahaman anak-anak remaja mengenai agama baik itu keislaman-keimanan seperti ibadah dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa sehingga hatinya kosong dan hanya dikendalikan dengan hasrat dan nafsunya belaka. Menanamkan pemahaman tentang agama terhadap anak itu sangatlah penting karena orang tua sendiri tentunya tidak bisa mengontrol diri anaka itu dimanapun dan kapanpun kecuali di bekali keimanan dan ketakwaan hati dan dirinya terhadap tuhan bahwa dia selalu di awasi oleh malaikat dan tuhan yang maha esa.
- Lingkungan sekitar kehidapan dan pertumbuhan seorang anak remaja tentunya sangat berpengaruh terhadap kebiasaanya nanti lingkungan sekitar yang baik maka akan membawa anak tersebut menuju kebiasaan yang baik namun sebaliknya jia lingkungannya rusak maka keperibadian dirinyapun sedikit demi sedikit akan rusak apalagi anak tersebut belum memahami syariat beragama maka akan sangat mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya.
- Lingkungan pendidikannya ketika di sekolah juga tidak jauh penting karena keseharian anak-anak yang biasanya sekolah dan belajar di sekolah akan membawa perubahan yang sangat deratis bagi anak-anak karena disitu banyak pemahaman dan ilmu pengetahuan yang di tanamkan oleh guru-gurunya maka kualitas dan kwantitas guru di suatau sekolahan aan berpeenaruh terhadap siswanya. Fenomenanya banyak guru yang tidak peduli dengan apa yang terjadi di lingkungan sekola dan guru hanya duduk santai di kantor sekolah.
b). Sedangkan Faktor internalnya
- Kepercayaan atau iman dengan adanya norma dan agama yang kurang Sehingga kadang kala perubahan biologis sosiaologis sang remajapun akiabat gagalnya mencapai tujuan.
- Pengintrolan diri yang masih lemah sehingga tidk bisa mencegah dirinya untuk tidak melakukan suatu tindakan yang berbahaya bagi dirinya dan membahayakan otrang lain maka ketika tingkat emosi sudah memuncak dan tidak terkendalikan lagi munculah sebuah gesekan yang menghasilakan tindakan kriminalitas dan menyalahi norma dan aturan dalam hidup bermasayarakat.(Darokah & Diponegoro, 1998)
C. Respons al-Qur’an terhadab isu kenakalan remaja di era generasi
Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang wahyukan kepada Rosulullah Muhammad SAW menjadi pedoman dan petunjuk bagi umat islam khusunya dan umumnya manusia yang ada dimuka bumi ini (Al-Ghazali. terj. H.A Amrullah Malik Karim (HAMKA), 1963). Al-Qur’an sendiri sudah lama merespon dengan adanya isu-isu kenakalan anak remaja dari sejak keturunan nabi adam hingga generasi z yang sekarang ini yang kerap menjadi PR bagi orang tua dan lembaga pendidikan untuk menanamkan kedalam sanubari dan hati anak-anak dari kecil hingga mati agar menjadi manusai yang berqidah berakhalak bahkan berprestasi al-Qur’an merespon dan memberikan sebuah petunjuk untuk umat islam bagaimana car mengatasi dan menanggulangi isu isu ini Allah SWT berfirman dalam kitabnya :
﴿ وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ ١٣ وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ ١٤ وَاِنْ جَاهَدٰكَ عَلٰٓى اَنْ تُشْرِكَ بِيْ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِى الدُّنْيَا مَعْرُوْفًا ۖوَّاتَّبِعْ سَبِيْلَ مَنْ اَنَابَ اِلَيَّۚ ثُمَّ اِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ١٥ ﴾