Mohon tunggu...
Agus Priyanto
Agus Priyanto Mohon Tunggu... Freelancer - sodarasetara

----

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Istilah Gaduh dan Revolusi Mental di Tahun Percepatan

8 Januari 2016   12:43 Diperbarui: 10 Januari 2016   22:23 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika selama ini banyak kalangan menyatakan bahwa pemerintahan Jokowi dan jajaran kabinetnya sering dinilai, misalnya tuduhannya kepada Menko Rizal Ramli, sesungguhnya hanyalah suatu dinamika perubahan yang wajar dan biasa terjadi didunia darling. Dugaan saya, mungkin mereka yang menyatakan gaduh adalah mereka yang selama ini ‘kuper’ atau kurang bergaul dengan dunia sosial media yang banyak diikuti oleh sebagai besar publik kritis di negeri ini.

Ya, masa sekarang masa dimana kita lakukan secara bersama-sama apa yang dikatakan oleh Bung Karno sebagai Nation and Character Building dengan meninggalkan sifat and sikap inlander, praktek KKN, Feodalisme, Primordialisme seperti yang dikatakan oleh Dr Rizal Ramli. Menurut Menko yang kini mulai kenalkan jurus Rajawali Bangkit ini, Revolusi Mental adalah Revolusi Mental Adalah Perubahan Prilaku Agar Tidak KKN Dan Menjual Kekuasaan.

Menutup tulisan ini, kita tentu perlu mengingat kembali pidato Bung Karno dalam Peringatan 17 Agustus 1957 yang ia sebut sebagai “A year of decision” atau Satu Tahun Penentuan : “Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala”.

Sekarang, 2016, Presiden Jokowi telah memutuskan bahwa Tahun 2016 adalah Tahun Percepatan. Hayo, mari melangkah, tinggalkanlah apa yang lama, masukilah apa yang baru! Mulai hari ini, lancarkanlah Gerakan Hidup Baru!

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun