Kepada Yth. Para pimpinan KPK dan penyidik yang sangat saya hormati.
Lembaga tempat anda berkarya merupakan lembaga yang sangat dihormati masyarakat Indonesia, jauh melebihi lembaga legislatif (DPR), eksekutif (pemerintah) dan yudikatif (MA). Lembaga anda menjaga integritas di tingkat tertinggi. Anda berhati-hati dalam menetapkan seseorang menjadi tersangka dengan mencari dua alat bukti yang kuat, sehingga hasilnyapun sangat memuaskan: Tidak ada satu orangpun yang sudah ditetapkan sebagai tersangka akan bebas dari hukuman.
Saya ingin menyoroti kasus bank Century dan pak Boediono. Bila mendengar pendapat para ahli ekonomi mainstream (bukan ekonom abal-abal, apalagi ekonom yang politikus), mereka semua mengatakan tindakan pemerintah dalam kasus century sudah tepat. Dengar juga pendapat para praktisi perbankan. Dirut bank-bank besar dan ketua Perbanas juga mengatakan bahwa menyelamatkan bank Century pada saat itu berarti menyelamatkan perekonomian Indonesia.
Saya yakin, anda para pimpinan dan penyidik punya kemampuan mumpuni dalam mendalami masalah ini. Saya tidak ingin menggurui. Hanya sekedar mengingatkan beberapa hal saja. Pak Boediono (minimal) tiga kali sudah menyelamatkan perekonomian Indonesia. Yang pertama, saat krisis ekonomi tahun 1998, tanpa Boediono belum tentu negara ini bisa recover dengan cepat. Yang kedua, tahun 2005 saat Aburizal Bakrie menjadi menko perekonomian "berhasil" membuat Indonesia kembali krisis, Boediono dipanggil kembali menyelamatkan Indonesia. Saat tahun 2008, dimana Amerika Serikat mengalami krisis ekonomi dan dengan cepat menyebar ke seluruh Eropa dan Asia, Indonesia dan Cina adalah dua negara yang bisa menahan gempuran krisis tersebut dan ekonomi kita tetap tumbuh. Kita di Indonesia tenang-tenang saja, padahal semua orang di luar negeri menangis. Namun kita lupa, siapa sebenarnya pahlawan pada saat itu.
Pengalaman menghadapi tiga kali krisis ekonomi dan BERHASIL mengatasinya, itulah Boediono. Tidakkah kita pantas berterima kasih dan bersikap hormat pada beliau? Bayangkan berapa banyak nyawa dikorbankan bila Indonesia masih terpuruk dalam krisis tiga kali dalam waktu singkat? Bagi saya, Boediono adalah pahlawan sesungguhnya. Salah satu putra terbaik yang berjuang mengisi kemerdekaan di bidang ekonomi, dimana saat ini masyarakat paling membutuhkan.
Para pimpinan dan penyidik yang gagah berani!
Sudah banyak para koruptor anda tangkap dan dijebloskan ke penjara. Bukan saja orang biasa, tapi juga anggota DPR, menteri, sampai hakim tertinggipun anda tidak takut. Namun kenapa kali ini anda seperti takut dengan tekanan politik? Sangat terlihat dalam kasus Century, KPK saat ini terombang-ambing permainan politik. Anda dipaksa oleh sebagian politikus untuk menjebloskan seseorang ke penjara. Seseorang yang sudah berjasa begitu besar bagi bangsa ini. Seseorang yang tidak mengambil satu sen pun dari kasus Century. Kalaupun tindakan bailout Century dianggap salah, apakah orang bekerja tidak boleh salah? Tindakan bailout dalam kasus Century untuk menghindarkan Indonesia dari krisis, dan TERBUKTI, pada waktu itu Indonesia aman dari krisis.
Seandainya anda para pimpinan dan penyidik tidak juga mau mendengar para ahli ekonomi yang handal dan para praktisi perbankan yang terlibat langsung, namun lebih memilih mendengar para politikus, anda sungguh mempertaruhkan integritas anda. Pada saat ANDA SALAH MEMENJARAKAN ORANG BAIK, itu menjadi dosa yang sangat besar, jauh lebih besar daripada pahala yang anda dapatkan dengan menangkap ratusan koruptor.
Secara khusus kepada Pak Abraham Samad!
Saat menjalani fit & proper test di DPR, anda pernah berjanji menuntaskan kasus Century dalam 1 tahun anda menjabat sebagai pimpinan KPK. Apakah yang anda maksud dengan "menuntaskan"? Apakah berarti harus memenjarakan orang yang tidak bersalah? Apakah harus tunduk pada tekanan politik DPR itu? Heran juga, pada saat itu anda belum menjabat di KPK, belum ada data utuh, tapi sudah bisa berjanji seperti itu.
Yang terakhir, kadang kita bisa melihat dengan jelas dan membedakan mana orang baik dan mana orang jahat. Tidak perlu menjadi ahli nujum atau punya ilmu setinggi wali, things tell what they are. Apa yang baik akan terlihat baik, dan apa yang buruk akan terlihat buruk. Lihatlah pak Boediono dengan mata dan hati anda. Lihatlah track recordnya. Lihatlah jabatan yang pernah ia emban puluhan tahun dan lihatlah rumah dan rekening tabungannya. Anda ingin bilang ia korupsi? Atau ia hanya mencoba bekerja menjaga ekonomi Indonesia? Seandainya yang ia lakukan tidak tepat, apakah ia tidak boleh salah dalam mengambil keputusan di bidang yang penuh resiko ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H