Mohon tunggu...
sobran holid
sobran holid Mohon Tunggu... -

Pemilik Bengkel Motor, mempunyai toko Online di Bukalapak https://www.bukalapak.com/holids, bagi agan yang perlu sprepart motor bisa langsung kebngkel kami dijalan raya cileunyi no32 atau kunjungi toko OL kami

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mana Lebih Baik Menabung atau Asuransi Unit Link AXA Mandiri pada Saat Kita Bangkrut atau PHK

6 Februari 2016   12:04 Diperbarui: 6 Februari 2016   12:42 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengacu dari sini kita harus berhati-hati pada saat kita masuk asuransi terutama pegawai swasta dan pengusaha kecil, jika kita hanya mendengarkan ilustrasi yg dijelaskan oleh sales asuransi, jangan-jangan kita hanya membuang uang dan hanya menambah pundi-pundi pemilik asuransi.

Coba kalau ada yg bisa buka data asuransi, berapa juta orang yg gagal bayar karena pendapatannya menurun , sementara tempo pembayaran masih dibawah waktu yg ditentukan.

Dari sini akan banyak sekali premi gelap yg diterima pihak asuransi tanpa pernah dinikmati oleh nasabah. Asuransi cocok untuk pegawai negeri sipil, karena mempunyai pendapatan yg pasti selama republic ini masih berdiri, atau kita punya uang sekali bayar , mungkin itu bagus, tapi dengan cara mencicil perbulan selama sepuluh tahun saya kira itu berat, karena masa depan usaha, pekerjaan sama gelapnya dengan kematian, sakit, so saya kira lebih baik menabung, atau investasi emas dari pada asuransi, apalagi sekarang sudah ada BPJS, setidaknya premi lebih ringan, kalau gagal bayar pemerintah lebih fleksibel tidak seperti asuransi.

Hasil investasi asuransi juga tidak terlalu bagus untuk kondisi ekonomi seperti sekarang, so say kira kita kembali saja ke pola tradisional, asuransi sangat merugikan bagi kita . Adakah diantara pembaca punya kisah yg sama dengan kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun