Ada Pantai Baru di Djogja

Suasana pantai baru srandakan bantul Minggu pagi yang cerah, bangun pagi-pagi udara masih terasa dingin menusuk tulang brrrrr, tapi alangkah segarnya bila bisa menikmati kesejukan dan segarnya udara pantai. Berhubung pagi itu tidak ada acara apapun dalam jadwal, setelah sholat subuh saya bersama kedua bolang kecil segera bergegas menuju pantai selatan. Pantai tujuan kami kali ini ialah sebuah pantai yang berada di wilayah Kecamatan Srandakan, yaitu Pantai Baru namanya. Pantai ini berada di sebelah barat Pantai Kwaru dengan panjang sekitar 4000 meter yang membentang sampai ke Pantai Pandansimo.

Kincir angin sebagai ciri khas pantai baru Tak jauh berbeda dengan pantai tetangganya yang memiliki pantai pasir hitam dengan ombak yang cukup besar dengan deretan cemara udang di pinggir pantai, Pantai Baru ini pun juga memiliki ciri khas tersebut. Namun ada satu ciri khas yang membedakan dengan pantai yang lain, yaitu adanya 37 kincir kincir angin dengan berbagai ukuran yang berderet rapi di kawasan Pantai Baru. Kincir angin yang berada di Pantai Baru ini digunakan sebagai sumber energi pembangkit listrik tenaga angin dan juga dijadikan tempat belajar tentang pengembangan dan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Bolang asik bermain di pantai Setelah melihat-lihat kincir angin kami pun segera bermain di pinggir pantai yang pagi itu sudah cukup ramai oleh pengunjung, udara pagi yang segar dengan hangatnya sinar matahari yang mulai bersinar menyeruak rerimbunan pohon cemara semakin menambah keasyikan kedua bolang bermain. Oiya sebenarnya pantai ini sebelumnya lebih dikenal dengan nama Pantai Pandanmino, namun dengan dikelolanya pantai ini menjadi tempat wisata baru maka pantai ini kembali dipopulerkan dengan sebutan Pantai Baru.

Bolang Pantai Baru ini mulai bersolek diri dengan dibangunnya berbagai fasilitas penting seperti jalan yang dilebarkan, pondok makan, tempat pelelangan ikan, serta berbagai fasilitas penunjang lainnya. Di wilayah pantai ini juga dijadikan tempat digelarnya lomba roket tahunan antar Perguruan Tinggi se Indonesia, bahkan rencananya tahun depan lomba roket tersebut tidak lagi tingkat nasional akan tetapi tingkat Asia Pasifik.

Bermain