Mohon tunggu...
Sobat Sosial
Sobat Sosial Mohon Tunggu... Programmer - Anything I Do Just For My God
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menginformasikan Berita Terkait Bidang Sosial dan Bidang Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Resmikan Poltekesos Bandung, Mensos Tekan Pentingnya Kemampuan Alumni Rebut Kesempatan Kerja

9 Juli 2019   16:33 Diperbarui: 9 Juli 2019   16:46 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak lupa Mensos mengingatkan, pendidikan tinggi vokasi punya peran strategis dan berada di garda terdepan dalam penanganan usia angkatan kerja. "Lulusan program pendidikan tinggi vokasi tidak hanya menguasai Iptek, namun juga mandiri, terampil dan terlatih serta memenuhi tuntutan dunia industri atau dunia kerja," kata Mensos.

Oleh karenanya, kata Mensos, lulusan pendidikan tinggi vokasi punya modal yang cukup dalam menghadapi persaingan regional maupun global. "Bahkan, secara khusus juga akan mampu menjawab tantangan yang muncul di era Revolusi Industri 4.0 ini," kata Mensos.

Kini bahkan kemampuan vokasi Indonesia cukup menggembirakan. Mengutip survey Global Talent Competitiveness Index 2017. Indikator Vocational & Technical Skills Indonesia berperingkat paling baik di antara indikator-indikator lainnya.

"Indonesia menempati ranking 13 dari 27 di kelompok negara lower-middle income . Padahal fokus pemerintah selama ini dalam pengembangan vokasi dinilai masih kurang memadai," kata Mensos.

Oleh karena itu, pendidikan vokasi di era Revolusi Industri 4.0 telah menjadi kesepakatan bersama, dan selanjutnya menjadi  bagian dari kebijakan pemerintah dalam penyiapan platform untuk mempermudah akses ke pasar kerja.

Dalam laporannya kepada Mensos, Kepala BP3S Harry Z. Soeratin menyatakan, acara ini bertujuan untuk memperkenalkan secara resmi nomenklatur baru Perguruan Tinggi di bawah Kementerian Sosial RI, yaitu STKS Bandung menjadi  Poltekesos kepada seluruh sivitas akademika, seluruh stakeholder, dan kepada masyarakat luas.

"Untuk selanjutnya Poltekesos Bandung menjadi identitas dan nama baru secara resmi dalam korespondensi akademik maupun non akademik," kata Harry Z. Soeratin.

Menurut Harry, perubahan nomenklatur dari STKS Bandung menjadi Poltekesos jalan dengan kebijakan Pemerintah melalui Kementerian Ristek Dikti. "Yakni agar melakukan perubahan kelembagaan dari Sekolah Tinggi menjadi Politeknik," katanya.

Menurut Harry, perubahan kelembagaan Sekolah Tinggi menjadi Politeknik adalah suatu keniscayaan untuk meningkatkan peran pendidikan tinggi Kementerian Lain dalam mencetak dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai kebutuhan Kementerian yang bersangkutan. 

"Perubahan nomenklatur kelembagaan STKS Bandung menjadi Politeknik tentu saja menjadi suatu peristiwa  monumental untuk disambut dengan sukacita oleh sivitas akademika, seluruh stakeholder , dan kita semua," katanya.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI
Sonny W. Manalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun