BANDUNG, SELASA (09/072019) - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita berpesan kepada segenap sivitas akademika Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) agar mempertajam kemampuan memecahkan masalah dan merebut peluang di dunia kerja.
"Saya optimistis, Poltekesos Bandung akan senantiasa mampu menjawab berbagai tantangan dan memanfaatkan peluang yang dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Indonesia di era revolusi industri 4.0," kata Mensos dalam sambutannya pada peresmian Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung, di Kampus Poltekesos, Bandung, Selasa (10/07/2019).
Mensos hadir untuk meresmikan perubahan nomenklatur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) menjadi Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos).
Hadir dalam kesempatan ini Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kepala Badan Pendidikan, Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) Harry Z. Soeratin, para pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kementerian Sosial RI, dan Jawa Barat; para mantan Direktur/Ketua STKS Bandung; para Rektor/Ketua/Direktur/Dekan/Pimpinan Perguruan Tinggi di Bandung dan Jawa Barat, dan sejumah tamu undangan.
Terkait dengan perubahan nomenklatur ini, Mensos menyampaikan lima pesan penting bagi Poltekesos Bandung. Pertama soal mempertajam kemampuan tentang complex problem solving, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah di dalam dunia nyata -- sebagaimana disinggung di atas.
Kedua, agar membelajarkan  social skill , yaitu kemampuan untuk melakukan koordinasi, negosiasi, persuasi, kepekaan dalam memberikan bantuan, hingga emotional intelligence ; Ketiga; membelajaran tentang process skill , yaitu kemampuan yang terdiri dari active listening , logical thinking , dan monitoring self and the others .
Keempat, membelajarkan kemampuan system skill , yaitu kemampuan untuk dapat melakukan professional judgement, serta kemampuan untuk mengetahui bagaimana sebuah sistem dibuat dan dijalankan.
Kemudian kelima, membelajarkan tentang cognitive abilities , yaitu keterampilan yang meliputi antara lain: cognitive flexibility , creativity, logical reasoning , Â dan problem sensitivity.
Selanjutnya Mensos menekankan, Poltekesos Bandung memiliki peran penting dan sangat berpeluang dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan sanggup berkompetisi di dunia kerja. "Oleh karenanya, Poltekesos Bandung harus memiliki jejaring kerja sama dengan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) yang relevan dengan program studi," katanya.
Pembangunan jejaring dibutuhkan untuk mendekatkan SDM yang dihasilkan agar relevan dengan kebutuhan LKS-nya. "Sekaligus untuk menjawab tantangan pasar kerja yang dinamis. Oleh sebab itu, Poltekesos Bandung jangan hanya mengajarkan mahasiswa dengan keterampilan lama," kata Mensos.
Mensos meminta Poltekesos Bandung agar mendesain program studi yang relevan dengan dunia kerja, baik dari aspek kemampuan dosen, kurikulum, laboratorium dan semua peralatannya, serta kampus yang kondusif.Â