Mohon tunggu...
Siti Nabilatul Zahro Salsabila
Siti Nabilatul Zahro Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Saya mahasiswa semester 5 jurusan Komunikasi Penyiaran Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati. Saya saat ini sebagai pembimbing dan juga pengajar di Pondok Pesantren Qur'an Ainul Yaqin. Selain itu saya sebagai content creator di bidang beauty dan lifestyle. Saya juga berperan sebagai jurnalis di beberapa website berita.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peluang Sangat Kecil, Indonesia Membuka Loker dengan Syarat Minimal 1 Tahun Pengalaman Kerja

3 Desember 2024   18:40 Diperbarui: 3 Desember 2024   18:40 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saat ini, Indonesia sedang marak dengan angka pengangguran yang tinggi, permasalahan ini muncul dalam dunia pekerjaan. Pada bulan Februari 2024 lalu ada sebanyak 7,20 juta pengangguran di Indonesia. Banyak perusahaan-perusahaan yang kini mulai membuka lowongan pekerjaan dengan berbagai syarat ketentuannya. Dan syarat yang paling umum adalah memiliki pengalaman minimal 1 tahun kerja. Mungkin bagi sebagian orang, ini terdengar sebagai hal yang wajar. Namun realitanya banyak orang yang mencari pekerjaan ketika baru saja lulus, baik lulus sekolah SMA maupun sarjana. Bagi mereka hal ini sebagai tantangan besar dalam mencari pekerjaan pertama mereka.

Tanpa pengalaman, seseorang tidak dapat memenuhi persyaratan kerja, dan tanpa pekerjaan pengalaman pun akan sulit didapatkan. Dan hal ini membuat banyak orang yang patah semangat dan terjebak dalam posisi yang tidak memberi mereka kesempatan untuk berkembang. Namun sebaiknya, perusahaan tidak hanya menilai siapa yang memiliki pengalaman kerja namun siapa yang memiliki potensi dan mampu berkompetisi dalam dunia kerja.

Karena terkadang, orang yang memiliki pengalaman kerja tidak semua mahir dalam bidang nya. Dan ada pula orang yang belum memiliki pengalaman kerja namun ia memiliki potensi yang cukup baik. Sehingga dalam hal ini perlu adanya pengecekan lebih dari potensi masing-masing calon pekerja.

Selain itu, dampak dari kebijakan ini juga mampu menimbulkan kesenjangan antara mereka yang telah bekerja sebelumnya dan lulusan baru yang masih mencari tempat pertama untuk bekerja. Banyak pencari kerja terpaksa menurunkan harapan mereka, berkompetisi untuk posisi yang lebih rendah atau bahkan terpaksa menerima pekerjaan yang  memang tidak sesuai dengan bidang pendidikan yang mereka tempuh selama ini.

Namun perlu diingat juga, bahwa kebijakan ini memberikan kita pemahaman bahwa dalam menempuh pendidikan tidak hanya sekedar melakukan kegiatan formal sekolah saja. Tapi mulailah untuk mencari relasi baik untuk kegiatan magang ataupun sekedar belajar saja. Karena hal ini penting untuk kebutuhan dunia kerja nantinya. Kita tidak boleh terjebak dalam asumsi bahwa fresh graduate sulit untuk mendapatkan pekerjaan, namun perlu kita mulai untuk melakukan simulasi di dunia kerja.

Dengan demikian, kita bisa mencari peluang dengan alternatif magang diperusahaan dan ini akan membantu menciptakan lapangan kerja yang lebih inklusif dan mendukung para lulusan muda untuk memulai perjalanan karier mereka.

Penulis : Siti Nabilatul Zahro Salsabila

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun