Tidak ada kemewahan sama sekali, semua rumah sama terbuat dari bambu dengan atap dari ayaman. Selama di kawasan Baduy Dalam sendiri tidak diperbolehkan mengambil foto atau video.Â
Semua pengunjung yang masuk ke kawasan baduy dalam wajib mematuhi peraturan tersebut. Di Baduy Dalam juga tidak diperbolehkan mengguanakan detergen, shampoo, pasta gigi dan sabun mandi. Semua aktifitas yang membutuhkan air dilakukan di sungai yang mengalir dekat dengan kawasan rumah Baduy Dalam.
Saya menginap dirumah salah satu warga baduy dalam yang bernama Abah Darni. Setelah bersih-bersih dan berganti pakaian kering, malamnya kami menikamati makan malam sederhana berupa nasi, sayur asem, tempe goreng dan sambal kecombrang.Â
Meski sederhana namum terasa sangat nikmat. Setelah itu kami lanjut berkenalan dengan sesama teman trip dan tentunya dengan Abah Darni. Kami punya kesempatan bertanya apapun terkait suku baduy dalam. Banyak pertanyaan di kepala yang akhirnya terjawab malam itu.
Ada beberapa perbedaan antara Baduy Luar dan Baduy Dalam :
- Baduy Luar masih di perbolehkan menggunakan alas kaki dan kendaraan sedangkan Baduy Dalam tidak
- Ikat kepala Baduy Luar berwarna hitam sedangkan Baduy Dalam berwarna putih
- Pernikahan di Baduy Dalam terjadi karena perjodohan dan harus sama-sama dengan Baduy Dalam, jika ada yang menikah dengan baduy luar maka status baduy dalam akan berganti menjadi baduy luar dan tidak bisa masuk lagi menjadi baduy dalam
- Di Baduy dalam tidak di perkenankan menanam pohon singkong, cokelat dan kopi. Alasanya karena kepercayaan mereka tidak menyukainya.Â
Pagi harinya sebelum turun kami di ajak berkeliling desa Cibeo dan dijelaskan terkait rumah-rumah Baduy Dalam termasuk rumah kepala suku. Ada beberapa oleh-oleh yang bisa dibeli seperti kain khas Baduy, gantungan kunci dan alat makan dari bambu.
Tidak hanya liburan, perjalanan kali ini membuat saya sejenak hidup tenang tanpa gadget. Saya juga belajar untuk lebih dekat dengan alam dan belajar hidup dengan kesederhanaan ala suku Baduy Dalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H