"Dalam jurnalnya, Hermanu & Sobar (2021) menyatakan bahwa penduduk di kampung adat itu masih memegang teguh ajaran leluhur mereka".
Dalam percakapan sehari-hari juga sering terdengar, "Punya jurnalnya Stiglitz yang tadi dibahas di kelas?"
5. Menciptakan Kata dan Istilah Baru
Banyak istilah atau kata yang lebih dikenal atau sering disebut dalam Bahasa Inggris, dan mahasiswa malas memeriksa atau mencari padanannya dalam Bahasa Indonesia. Maka yang terjadi adalah 'mengindonesiakan' istilah atau kata tersebut menurut selera mereka.Â
Contohnya: citation diindonesiakan menjadi sitasi. Ketika sudah ada padanan kata yang baik (yaitu: kutipan), mengapa mesti membingungkan diri dan orang lain dengan menciptakan kata dan istilah baru?
Saya sebetulnya juga lebih setuju jika makin banyak yang kembali menggunakan kata 'penduduk' untuk menggantikan kata 'populasi' (sebagai terjemahan dari population); dan bakau bukan mangrove, agar kedua kata itu (yaitu: penduduk dan bakau) tidak punah.Â
Khusus untuk kata 'populasi', terjemahan menjadi 'penduduk' justru lebih baik, sebab populasi tidak selalu merujuk pada populasi manusia, bisa saja populasi ikan, populasi walang, populasi monyet. Mari gunakan kembali "Jumlah Penduduk Indonesia", untuk menggantikan "Jumlah Populasi Indonesia".
Buat para guru dan dosen, apakah mahasiswa atau siswa anda juga memiliki kecenderungan yang sama? Buat para mahasiswa, tulisan ini barangkali dapat digunakan untuk menelaah kembali hasil karya tulis ilmiah kalian. Buat para joki karya tulis ilmiah? Bertobatlah, biarkan para mahasiswa belajar menulis dengan benar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI