Mohon tunggu...
Herry Setyawan
Herry Setyawan Mohon Tunggu... wiraswasta -

..life is live your dream and wear your passion..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Pencemburu

3 Mei 2013   10:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:12 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau sendiri  tak lagi mengenal cinta yang membuatmu tersenyum, cinta seperti mawar merah nan segar berhias embun pagi, bergairah, mempesona. Adakah kini kau temukan cinta seperti itu?

Karena mawar itu kini telah tumbuh terlalu besar, me-nyemak, melilit, menjulur kemana-mana. Tak mampu jua kau temukan pucuknya, tempat  mawar  itu bertakhta. Hanya dahan-dahan berduri yang lintang-melintang melilit disekujur tubuhmu.

Itulah cintamu, cinta yang kini kau rasakan teramat menyiksa.

Tak lagi mampu kau suguhkan mawar itu didepan kekasihmu, karena tanganmupun tak mampu meraih pucuk mawar yang jauh melampaui kepalamu. Tangan dan tubuhmu kini terpasung. Hanya duri-duri tajam yang tampak dari dirimu. Semoga kekasihmu tau, bahwa duri-duri itulah akar-akar cintamu.

Mawar itu telah tumbuh melampaui wadahnya. Cinta itu telah meluap menghancurkan cawannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun