Mohon tunggu...
nina s sugandi
nina s sugandi Mohon Tunggu... -

tulisan saya hanya berisi luapan perasaan yang tak terkatakan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bicaralah padaku..

3 Oktober 2010   08:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:45 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sudah memohon, menangis dan berteriak. Aku sudah berlutut dihadapanmu.. yang aku inginkan hanyalah kau bicara lagi padaku. Tapi tidak, itu tidak terjadi. Kau tidak mau bicara lagi padaku. Bahkan saat aku berada dekatmu, kau mengacuhkanku, bahkan tidak melihat sedikitpun padaku. Betapa kejamnya... padahal minggu lalu kau masih bilang kau sayang padaku. Kau bilang kau cinta padaku, dan kau janji tak akan meninggalkan aku. Tapi sekarang?

Kayla termenung, dari kejauhan ia melihat Ruben yang sedang memandang ke luar jendela kelas. Rupanya dosen favoritnya sudah tak lagi mampu menarik perhatiannya. Kayla mengikuti pandangan mata Ruben, namun tak ada apa-apa diluar jendela. Hanya langit yang sedikit kelabu, tak menarik.

Ruben, yang seminggu lalu masih miliknya. Yang seminggu lalu masih selalu bersamanya, kini hanya raganya, pikirannya terlihat sudah hilang entah kemana. Kalya merasa dadanya sakit, sakit sekali.. Aku kangen Ruben.. aku ingin memeluknya lagi.. aku ingin Ruben ..

ooo

Dua minggu berlalu, tak ada perubahan sikap Ruben terhadapnya. Ia tetap cuek, bahkan melihatpun tidak.  Kayla kini hanya terdiam, airmatanya sudah kering. Tak ada lagi yang menetes, kering bersama hampanya hati. Tak ada lagi rasa, sakit itu sudah menguasai seluruh tubuh. Kayla terdiam, sorot mata terluka memandang tubuh Ruben yang kita terlihat semakin kurus.

Kayla melihat Ruben, Ruben hanya melihatnya sepintas. Ia ingin merengkuh tubuh itu,  ingin memeluknya erat . Lalu Kayla melangkah.. melangkah pelan.. pergi..

Ragu, ia pun berbalik sekali lagi menghadap Ruben, dan sekali lagi memohon..

"Bicaralah padaku.... aku mohon, untuk yang terakhir kali" Kayla menunggu. Tak ada jawaban.

Kalya tau, Ruben tidak akan pernah bicara lagi padanya....

Kayla berlari, pergi dalam isaknya.

----------------------------------------------------------------------------------------------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun