Publik dahulu harus menunggu satu hari agar dapat mengetahui berita melalui koran. Kini, dalam hitungan detik publik mampu memperoleh berita yang diinginkan saat itu juga. Perubahan ini jelas mulai dirasakan setelah memasuki sekitar tahun 1996, karena media mulai beralih dari cetak ke online.
Citizen journalism
Khalayak media kini tidak lagi hanya sekedar 'pemakai'. Namun, khalayak kini juga dapat menjadi 'produsen' media melalui citizen journalism. Khalayak kini dapat melaporkan kejadian-kejadian yang terjadi di sekitarnya kepada media.
Perubahan fungsi ini sekaligus menguntungkan kedua belah pihak, antara media dan khalayak. Bagi pemilik media, keteribatan khalayak dianggap mampu mempermudah proses pengumpulan informasi. Khalayak teribat aktif dan menjadi 'pengamat' lingkungan sekitarnya. Sedangkan bagi khalayak, keterlibatan ini dianggap sebagai bentuk keterbukaan media kepada publik.
Semua media beralih ke bentuk digital
 Informasi/berita yang selama ini dicetak, mulai kalah dengan online. Akhir tahun 2013, dilaporkan bahwa pertumbuhan sirkulasi oplah media cetak hanya sebesar 0,25 persen saja. Meskipun jumlah ini masih lebih besar daripada Amerika Serikat, namun ini menjadi tanda bahwa terjadi perubahan penggunaan media oleh publik.
Orang kini lebih nyaman menggunakan media digital/online dalam mengakses informasi. Hal ini dirasakan lebih ringkas. Dalam satu alat, publik dapat mengakses semua informasi yang dibutuhkan.
Orang muda pun kini lebih suka melihat berita yang lebih sederhana daripada mengikuti alur gaya tulisan media cetak yang sedikit 'berat'. Selain itu, orang muda juga suka melihat berita dalam bentuk infografis.
yuk sekalian dengerin soundcloudnya :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H