Sebelum memasuki topik, tentu kita bertanya-tanya. Sebenarnya, apa, sih new media? Apa, sih, yang baru dari media? Atau bahkan kita bertanya-tanya, media itu apa, sih?
Nah, selama kurang lebih 60 tahun, media dikatakan juga sebagai sebuah medium atau perantara yang sudah digunakan oleh berbagai kondisi, termasuk dalam 'media' itu sendiri (Williams 1976: 169). Ketika kita mempelajari mengenai media, biasanya langsung mengatakan sebagai media komunikasi. Lalu kita akan mengkhususkan dan memisahkan institusi serta organisasi tempat dimana orang-orang bekerja. Misalnya seperti media cetak, pers, fotografi, periklanan, sinema, broadcasting (radio dan TV), publishing, dan sebagainya.
Mempelajari tentang media, tidak hanya berfokus pada produksi media. Kita juga akan melihat proses yang lebih luas lagi, yaitu informasi dan representasi (biasa disebut 'konten') dari 'media' yang didistribusikan, diterima dan dikonsumsi oleh audiens. Ini semua juga akan memiliki regulasi dan dikontrol oleh negara ataupunn pasar.
Terkadang kita berpikir, selama ini masih menonton sebuah film dengan durasi waktu sekitar 90 menit dari dulu hingga sekarang. Rasanya seperti tidak ada perubahan sedikitpun. Pada dasarnya kita berpikir lebih lanjut mengenai cara mendeskripsikan mengenai new media. Ternyata, perubahan yang dialami dari setiap media memang tidak terjadi secara bersamaan. Misalnya saja ketika dunia fotografi mengalami perubahan saat ditemukan adanya kamera digital. Lalu televisi mengalami perubahan ketika ditemukan televisi berwarna. Semua memiliki masa transisinya masing-masing.
Kini kita pun mengalami masa trans-mediality, dimana kita dapat melihat adanya perpindahan konten dan properti intelktual pada bentuk media, paksaan produser media untuk lebih waspada dan bekerjasama dengan lainnya. Bahkan kini, kita sebagai audiens yang pasif dapat menjadi user aktif. Kemudian dari 'konsumer' pun dapat menjadi seorang 'produser'. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah adanya citizen journalism. Layar yang kita lihat sehari-hari, kini semakin kecil ruangnya, dan terus berkembang. Bahkan dikatakan bahwa kini ekonomi media beralih menjadi jaringan yang lebih kecil, minoritas dan menggunakan niche markets untuk menggantikan tata cara old audiences.
Old audiences dapat dikatakan sebagai cara media untuk mennggapai konsumen secara luas, tanpa ada segmentasi. Sedangkan niche audiences merupakan cara baru media untuk menggapai konsumen dengan cara melakukan segmentasi audiens. Pasar yang dijangkau memang lebih sempit, tetapi lebih fokus dalam menyasar konsumen yang diinginkan. Contoh niche audiences adalah majalah Bola adalah majalah untuk para penggemar sepakbola.
Mempelajari tentang new media berarti kita juga belajar untuk memahami media sebagai institusi sosial yang terus mengembangkan teknologi. New media merupakan perubahan atau perkembangan teknologi yang terjadi secara cepat dan terus-menerus. Perkembangan ini semakin kompleks, dan terus memperbaiki yang masih kurang baik. Dari sini kita dapat melihat bahwa kata new media berarti dipengaruhi oleh tiga hal. Pertama, new media adalah perubahan yang global dan dipengaruhi faktor historis. Kedua, terdapat ideologi yang positif dalam perubahan media dan sangat kuat. Ketiga, dalam new media kita juga dituntut untuk dapat melihat hal yang lebih spesfifik (dan kontroversial) dibanding hanya memerhatikan hal yang bersifat teknis saja.
Intensitas perubahan new media juga diasosiasikan dengan hal-hal yang lebih luas dari sosial, ekonomi dan perubahan budaya, antara lain:
Perubahan dari modernity ke posmodernity : terjadi perubahan terstruktur sektiar tahun 1960-an. Mereka menjadikan estetika dan ekonomi media sebagai kunci perubahan.
Mengintensifikasi proses globalisasi : adanya new media menjadikan dunia tanpa batas. Kita dapat mengakses informasi kapan saja dan dari mana saja.
Pergantian industri manufaktur menjadi pasca-industri informasi oleh Barat
Terjadinya aturan mengenai geopolitik yang terdesentralisasi
New media menyebabkan adanya perubahan pada teknologi, tekstual, konvensional dan kultural. Kita tidak terlalu menyadari adanya perubahan yang terjadi sejak tahun 1980-an. Kita pun juga mempertimbangkan beberapa hal yang menjadi wacana penting dalam new media, yaitu digital, interaktif, hipertekstual, virtual (nyata), terhubung, dan tersimulasi.
sumber :
Lister, Martin dkk. (2009). New Media : A Critical Introduction. 2nd Ed. New York: Routledge. hlm. 9-16.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H