Mohon tunggu...
Sesilia Novenda
Sesilia Novenda Mohon Tunggu... Freelancer - Happy to have another experience

Hai! Nama saya Sesil. Saya sangat senang dan antusias terhadap pekerjaan yang dapat memberikan layanan. Itu sangat menyenangkan :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Analisis Penerapan Teori Persuasif dalam Poster Peduli Lingkungan

5 April 2017   02:07 Diperbarui: 5 April 2017   10:30 2144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENDAHULUAN

Komunikasi merupakan suatu hal yang pasti dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun alam yang ada di sekitar kita. Adanya komunikasi membantu kita untuk mengetahui hal-hal yang ada di sekitar kita. Komunikasi juga membantu kita dalam membangun hubungan dengan sekitar. Ternyata, yang membutuhan komunikasi tidak hanya manusia dengan manusia saja, tetapi komunikasi juga dibutuhkan antara manusia dengan lingkungan. Komunikasi antara manusia dengan lingkungan dapat disebut sebagai komunikasi lingkungan, yang juga cabang dari disiplin ilmu komunikasi.

Komunikasi manusia dibentuk berdasarkan tindakan simbolik. Kepercayaan kita, sikap, dan perilaku berhubungan dengan alam dan masalah lingkungan termediasi oleh komunikasi. Ruang publik pun muncul sebagai ruang lain bagi komunikasi tentang lingkungan. Menurut Cox (2010, h. 20-21), komunikasi lingkungan dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, komunikasi lingkungan secara pragmatis, merupakan pelajaran, peringatan, persuasi, mobilisasi, dan penolong kita untuk menyelesaikan masalah lingkungan. Ini semua merupakan instrumen dari komunikasi kita yang mungkin terjadi pada kita, seperti: the work of communication-in-action. Ini adalah kendaraan bagi pemecahan masalah dan debat, dan seringkali menjadi bagian dari kampanye pendidikan publik. Kedua, komunikasi lingkungan secara konstituatif, dapat dikatakan membantu untuk konstitusi, atau sebagai penggugah, representasi alam dan masalah lingkungan mereka sebagai subjek untuk kita pahami. Dengan membentuk persepsi kita tentang alam, komunikasi lingkungan mungkin mengundang kita untuk merasakan hutan dan sungai sebagai ancaman atau hadiah, untuk menghormati sumber alam sebagai alat eksploitasi atau sebagai alat vital pendukung sistem kehidupan, sebagai sesuatu untuk menaklukan atau sebagai sesuatu untuk melindungi.

Dalam komunikasi lingkungan, kita akan mempelajari berbagai hal, seperti environmental rhetoric and discourse,media dan jurnalisme lingkungan, partisipasi public dalan pembuatan keputusan lingkungan, pemasaran sosial dan kampanye pembelaan, kolaborasi lingkungan dan pemecahan konflik, risk communication, representasi alam dalam budaya populer dan pemasaran hijau.

Manusia memiliki tugas dalam menjaga dan memelihara lingkungan. Manusia memang diperbolehkan untuk memanfaatkan kekayaan alam untuk menunjang proses kehidupan. Alam, terdiri dari yang ada di daratan maupun di lautan. Kekayaan alam yang berada di daratan salah satunya adalah hutan. Keberadaan hutan tidak hanya memberikan satu manfaat saja. Ada berbagai macam manfaat hutan, seperti hutan sebagai penghasil oksigen, hutan sebagai rumah berbagai macam satwa, hutan sebagai gudang aneka macam tumbuhan. Hutan pun dapat dikatakan sebagai penyeimbang iklim bumi.

“Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau dan terletak di daerah tropis, memiliki luas daratan kurang lebih 1.9 juta km persegi dan memiliki luas hutan hujan tropis terbesar ke-3 dunia.” (ilmugeografi.com, 2015)

Indonesia merupakan negara yang sangat dikenal dengan kekayaan hutan yang sangat luas. Luasnya wilayah hutan, menjadikan Indonesia sebagai paru-paru dunia terbesar ketiga setelah Brasil dan Kenya (ilmugeografi.com, 2015). Ini berarti keberadaan hutan Indonesia sangat berharga bagi dunia, karena menunjang keberlangsungan hidup manusia di bumi.

Kenyataannya, kini manusia menjadi lepas kendali dalam memanfaatkan alam, dan berujung pada eksploitasi alam besar-besaran. Dampak dari eksploitasi memang tidak dirasakan langsung oleh manusia, tetapi akan jelas terasa jika terjadi bencana alam. Menjelang akhir tahun 2015, Indonesia dilanda kabut asap yang sangat parah akibat penebangan dan pembakaran hutan yang dilakukan secara masif (Pratama, 2015). Kebakaran hutan pada tahun 2015 terjadi di beberapa daerah Pulau Sumateran dan Pulau Kalimantan. Kebakaran hutan diperparah dengan adanya El-Nino.

“El Nino merupakan naiknya suhu permukaan laut di Samudra Pasifik sekitar ekuator, khususnya di sekitar Cile dan Peru, yang diikuti dengan turunnya suhu permukaan air di beberapa wilayah perairan Indonesia. Dampaknya adalah terjadinya kekeringan di sejumlah wilayah Indonesia.” (bbc.com, 2015).

Kekeringan yang melanda Indonesia memberi dampak tersendiri terhadap upaya pemadaman api yang membakar hutan. Akibatnya, kebakaran hutan menjadi semakin luas dan kabut asap pun semakin tebal hingga Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Jambi menembus angka 730, yang artinya sangat berbahaya (Nurdin, 2016). Kasus kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia pun sangat memprihatinkan, khususnya bagi komunitas lingkungan hidup. Maraknya kasus illegal loging menggugah para aktivis untuk membuat kampanye terkait pentingnya memelihara dan menjaga hutan. Kampanye dilakukan dengan cara memanfaatkan berbagai macam media dengan harapan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai hutan.

Hasil yang akan dicapai dari setiap iklan layanan masyarakat berbeda-beda, tergantung pada bentuk pesan yang disampaikan. Masyarakat kini cenderung menyukai bentuk pesan yang tidak bertele-tele, agar mudah dipahami. Keberhasilan sebuah iklan layanan masyarakat melalui sebuah poster, dapat dilihat melalui  kacamata Teori Persuasi Elaboration Likelihood Model (ELM) milik Petty dan Cacioppo. Teori ini membicarakan cara seseorang mempertimbangkan sebuah pilihan yang dirasa paling baik bagi dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun