Mohon tunggu...
Snoopy p
Snoopy p Mohon Tunggu... -

just an ordinary woman

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Just Share: Infeksi Kandung Empedu (Kolesistitis)

5 November 2010   10:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:50 8666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mau share saja mengenai penyakit ini, mungkin bagi sebagian orang masih awam dan jarang dengar tentang kolesistitis. Saya hanya berbagi info saja berdasarkan pengalaman orangtua saya yang mengalami hal ini, adanya infeksi empedu ketahuan dari hasil USG Abdomen.

Kolesistitis atau istilah awamnya infeksi kantung empedu biasa diidap oleh Wanita..diatas umur 40tahun..dan berat badan diluar dari batas ideal / ada kolesterol. Prosesnya sebenarnya lama hingga muncul infeksi, tapi kebanyakan orang tidak sadar karena keluhannya nyaris sama dengan Maag. Hanya saja, rasa nyeri letaknya dibawah tulang belikat kanan sampai hampir ke punggung belakang (letak empedu).

Pada kasus akut (belum kronis), penderita akan mengalami demam dan agak mual (gejalanya bisa mirip dengan tipes atau DBD- tapi jika test darah hasilnya akan negatif). Pada saat ini, empedu sudah mengalami infeksi sehingga terjadi demam.

Ada beberapa macam indikasi, pada orangtua saya yang terjadi adalah penebalan dinding empedu (8mm) akibat dari radang infeksi dan mengentalnya cairan empedu (berlumpur--jika parah bisa menjadi batu/ batu empedu). Pada saat yang bersamaan, entah mengapa hasil test darah menyatakan gula darah yang cukup tinggi sekitar 200 an. Yang menandakan indikasi lain kearah diabetes. Hal ini cukup mengherankan karena sebelumnya orangtua saya tidak ada history diabetes baik pribadi maupun turunan.

Pada saat menjalani rawat inap, dokter ybs langsung menyatakan untuk melakukan operasi pengangkatan kantung empedu melalui laparoscopic (minimally invasive surgery-MIS). Saya kaget sekali donk, karena seharusnya menurut logika saya dimana gula darah sedang tinggi, tidak boleh ada usaha pembedahan apapun. Minor maupun Mayor (entah saya keliru atau tidak). Apalagi ini kasusnya memang akut tetapi belum kronis sampai membuang satu organ (kecuali di dalamnya sudah ada batu yg cukup parah).

Akhirnya feeling kita masih merasa ini bisa disembuhkan dengan cara lain. Setelah checkout, dan mencari beberapa dokter lainnya untuk 2nd opinion. Memang jika belum ada batu masih bisa terapi, pantang makan pedas, minyak, berlemak, karbohidrat terlalu banyak, jgn terlalu asin dan manis...disarankan makanan rebus tanpa msg dan MINUM BANYAK AIR PUTIH. Gula darah tinggi, asalnya dari terganggunya fungsi organ yaitu empedu yang letaknya dekat dengan hati dan pankreas. Nah, pankreas pun mengalami gangguan sehingga memicu tingginya kadar gula darah.

Akhirnya setelah kami rawat jalan saja, jaga pola makan dan ada minum obat infeksi dari dokter, sekarang setelah 2 minggu sudah ada perbaikan. Ketebalan dinding empedu yang tadinya 8mm jadi 3mm, dan lumpur di dalam empedu sudah berkurang (mengering), dan gula darah sudah turun. Tetapi intinya memang harus banyak istirahat dan jaga pola mkn.

Kira-kira sekian share dari saya, semoga bermanfaat:)
-Mohon maaf kalau ada facts info yg tidak sesuai-

trims.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun