Mohon tunggu...
SNF FEBUI
SNF FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Badan Semi Otonom di FEB UI

Founded in 1979, Sekolah Non Formal FEB UI (SNF FEB UI) is a non-profit organization contributing towards children's education, based in Faculty of Economics and Business, Universitas Indonesia. One of our main activities is giving additional lessons for 5th-grade students, from various elementary schools located near Universitas Indonesia. _________________________________________________________ LINE: @snf.febui _________________________________________________________ Instagram: @snf.febui ____________________________________________________ Twitter: @snf_febui _______________________________________________________ Facebook: SNF FEB UI ____________________________________________________ Youtube: Sekolah Non Formal FEB UI ______________________________________________________ Website: snf-febui.com ______________________________________________________ SNF FEB UI 2020-2021 | Learning, Humanism, Family, Enthusiasm | #SNFWeCare

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengenal Tantrum: Luapan Emosi Seorang Anak

5 Desember 2022   20:04 Diperbarui: 5 Desember 2022   20:07 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanpa kita sadari, orang dewasa dapat menjadi faktor penyebab seorang anak memiliki sifat tantrum. Ketika orang dewasa marah di hadapan anak kecil, maka motorik anak tersebut akan menangkap dan merekam kejadian tersebut, dan ia juga akan menirukannya sehingga membawa sifat mudah marah. Oleh sebab itu, seorang anak tentunya membutuhkan edukasi terkait pengontrolan emosi yang mereka miliki. Disinilah, orang tua memiliki peran yang amat penting dalam hal tersebut. Lantas, bagaimana peran orang tua dalam menghadapi tantrum pada anak? 

Cara Menghadapi Tantrum

Setiap anak tentunya memiliki sifat yang berbeda, maka dari itu cara menghadapi masalahnya pun akan berbeda. Namun, hal paling utama yang harus dilakukan orang dewasa adalah kenali akar masalah tersebut, seperti apa yang menjadi penyebab seorang anak menjadi tantrum, lalu pahami apa yang sebenarnya anak tersebut inginkan. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), orang tua yang bereaksi dengan tenang dan konsisten terhadap anak tantrum, dapat membantu anak memahami di mana batasannya, sehingga ia juga merasa lebih terlindungi dan terkendali [6].

Dilansir dari parents.com, terdapat beberapa trik yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam menghadapi anak tantrum, di antaranya [7] :

-Ambil tindakan dan hentikan.

Jika seorang anak tantrum dengan melempar barang, memukul, atau hal yang dapat merugikan lainnya, orang tua sebaiknya langsung ambil tindakan dan hentikan mereka dengan cara memberi tahu bahwa melukai orang lain adalah hal yang dilarang secara baik-baik.

-Berikan distraksi.

Seorang anak terkadang memiliki emosi yang cepat berubah sehingga mereka dapat dengan mudah terdistraksi dengan hal baru. Maka dari itu, jika seorang anak sedang emosi, cobalah untuk mengalihkan perhatiannya ke tempat lain. Hal ini membuat seorang anak akan lupa terhadap keinginan sebelumnya dalam sekejap.

-Berikan pelukan.

Terkadang, sentuhan dan afeksi dari orang dewasa dapat membantu anak merasa tenang dan aman. Pelukan juga memberi tahu seorang anak bahwa orang tua peduli terhadapnya, meski tidak setuju dengan emosi tantrum yang ia lakukan. (Dr. Levy)

-Biarkan anak tersebut marah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun