Kesimpulan
Pemberian label gifted kid terhadap anak belum tentu selamanya berdampak buruk apabila disertai dengan kesadaran kesehatan mental yang baik. Oleh karena itu, Orang tua berperan penting untuk selalu mendukung anak secara positif. Dukungan ini dapat berupa penghargaan atas kerja keras mereka, bukan hanya sebatas hasilnya saja, melainkan juga mendengarkan keluhan mereka, membangun komunikasi dengan baik, mengajarkan bahwa kesempurnaan itu tidak ada, dan terakhir seseorang yang mengalami burnout layaknya kehabisan daya isi, maka untuk mengisinya diperlukan yang namanya istirahat. Namun dalam realitanya, seseorang yang menderita imposter syndrome seringkali merasa bersalah untuk beristirahat.
Seperti pada lagu Billy Joel yang berjudul Vienna, “Slow down you crazy child you're so ambitious for a juvenile, but then if you're so smart tell me why are you still so afraid?. Where's the fire, what's the hurry about?, you better cool it off before you burn it out”. Nikmatilah hidup secara perlahan. Ambisi bukan hal yang dilarang, tetapi perhatikan jugalah kesehatan mental kita.
Oleh: Salsabila Nur Shabrina | EIEI 2021
Staff Biro Jurnalistik
SNF FEB UI 2021-2022
Referensi
[1] Encyclopædia Britannica, inc. (n.d.). Gifted child. Encyclopædia Britannica. Retrieved November 12, 2021, from https://www.britannica.com/science/gifted-child.
[2] Tim. (2021, August 22). Mengenal Burnout: Gejala, Pencegahan, Dan Cara Mengatasinya. gaya hidup. Retrieved November 12, 2021, from https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210820131338-255-682975/mengenal-burnout-gejala-pencegahan-dan-cara-mengatasinya.
[3] Rahman, D. H. (2020). Validasi School Burnout Inventory versi Bahasa Indonesia. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 13(2), 85-93.