Hasil penelitian yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemdikbud) tahun 2018, berdasarkan persentase jumlah siswa yang telah mengisi kuesioner sebanyak 219.685 dari jumlah seluruh peserta Ujian Nasional 3.224.331 menunjukkan :
Tabel diatas menginformasikan sebagian besar perasaan siswa dalam menghadapi Ujian Nasional optimis sebesar 46%, cemas 23,7%, sangat cemas 9,3%, dan yang biasa-biasa saja 20,1%[7]. Hal tersebut menunjukkan masih cukup besar angka perasaan cemas pada siswa dalam menghadapi Ujian Nasional.Â
Adapun tabel yang menunjukkan hubungan perasaan siswa menghadapi UNBK dengan hasil UN sendiri :
Gambar tersebut memberi informasi perasaan sangat cemas menghadapi Ujian Nasional pada pelajaran Matematika (loading faktor -5,903), perasaan cemas pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) (loading faktornya -1,529), perasaan biasa-biasa saja pada pelajaran Bahasa Inggris (loading faktornya -0,046), dan perasaan optimis pada pelajaran Bahasa Indonesia (loading faktornya 3,407)[8].Â
Dapat disimpulkan dari data tersebut, meskipun Ujian Nasional yang sebelumnya memakai sistem Paper Based Test (PBT) lalu diubah menjadi Computer Based Test (CBT), tetap masih cukup banyak siswa yang memiliki perasaan cemas saat menghadapi Ujian Nasional.
Pihak sekolah merasa tertekan jika banyak siswa yang tidak lulus
Seluruh sekolah harus melakukan persiapan yang matang sebelum menyelenggarakan Ujian Nasional, diantaranya me-review mata pelajaran kepada murid-murid agar mereka mengingat kembali materi lama yang terdapat di Ujian Nasional, mempersiapkan berbagai faktor pendukung yang dibutuhkan selama ujian berlangsung, melakukan simulasi uji coba yang bertujuan untuk meminimalisir kesalahan saat ujian yang sebenarnya.
Persiapan yang dilakukan oleh pihak sekolah tersebut cukup banyak memakan waktu dan biaya yang harus dikeluarkan. Tentunya mereka para pendidik, bahkan orang tua mengharapkan nilai tinggi diperoleh oleh siswa-siswi dan anak-anak mereka, atau setidaknya mencapai hasil diatas batas nilai lulus yang telah ditetapkan. Namun justru sebaliknya, ada beberapa siswa yang mendapat nilai 55 bahkan kurang dari itu, ditunjukkan pada tabel dibawah ini[9] :