Kau Bilang,
'Dalam Cangkir Kepedihan yang menyiksa jiwa, Â akan menghadirkan kehidupan yang baru dan segar'
Bagaimana bisa aku percaya kata-kata Qais?
Sedang Obat sakitnya hanya bila dipertemukan dengan Layla,
Dan obat kesedihan Layla hanya ada pada Qais,
Tapi Dunia tidak mengijinkan kalian bersatu?
Bagaimana bisa aku mempercayai setiap katamu majnuuuunnn?
Aku terluka, dan tak tahu kepada siapa aku harus berobat...
Aku tak tahu, apakah luka yang sedemikian sakit ini mampu ada yang mengobati,
Aku tak tahu...
Majnun! Kau dengar Aku?Â
Kau pembohong.
Semua syair cinta tentang penantian panjangmu hanya sekedar celotehan si Majnun...
Laki-laki yang gila karena cinta!Â
Majnun!Â
Sekarang aku tahu,
Bahwa syairmu hanya semu!
Bahkan kau tak mengerti kata 'temu'Â
Majnuuun....
Setelah kau berceloteh gila atas penantian kosongmu itu,
Apakah kau masih menantinya?
Sama seperti ku yang masih mengharapkan nya?
Majnuuun...
Akankan aku juga akan menjadi Majnun ?
Sakit... Sakit sekali...Â
Potongan hati yang barusaja menemukan pasangannya,
Namun ternyata dunia tak merestui kebersamaannya...