Mohon tunggu...
Sucha
Sucha Mohon Tunggu... Editor - Ah...

yang TerAnukan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku (Bukan) Layla Majnun

11 April 2020   23:58 Diperbarui: 11 April 2020   23:58 1498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau Bilang,

'Dalam Cangkir Kepedihan yang menyiksa jiwa,  akan menghadirkan kehidupan yang baru dan segar'

Bagaimana bisa aku percaya kata-kata Qais?
Sedang Obat sakitnya hanya bila dipertemukan dengan Layla,
Dan obat kesedihan Layla hanya ada pada Qais,

Tapi Dunia tidak mengijinkan kalian bersatu?

Bagaimana bisa aku mempercayai setiap katamu majnuuuunnn?

Aku terluka, dan tak tahu kepada siapa aku harus berobat...

Aku tak tahu, apakah luka yang sedemikian sakit ini mampu ada yang mengobati,

Aku tak tahu...

Majnun! Kau dengar Aku? 

Kau pembohong.

Semua syair cinta tentang penantian panjangmu hanya sekedar celotehan si Majnun...

Laki-laki yang gila karena cinta! 

Majnun! 

Sekarang aku tahu,

Bahwa syairmu hanya semu!

Bahkan kau tak mengerti kata 'temu' 

Majnuuun....

Setelah kau berceloteh gila atas penantian kosongmu itu,

Apakah kau masih menantinya?

Sama seperti ku yang masih mengharapkan nya?

Majnuuun...

Akankan aku juga akan menjadi Majnun ?

Sakit... Sakit sekali... 

Potongan hati yang barusaja menemukan pasangannya,

Namun ternyata dunia tak merestui kebersamaannya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun