Photo taken by:Â Latifa Karomah
Kabupaten Kampar tepatnya Kecamatan Kualu Nenas hanya berjarak sekitar 15-20 menit dari kampus UNRI Panam, dengan kecepatan motor 40-60 km/jam. Didaerah ini memang banyak banget kebun-kebun nenas, karena kontur tanah yang gambut, nenas subur banget tumbuh disini, mungkin karena itu pula nama daerahnya jadi kualu nenas. Kalau udah musimnya, sepanjang jalanan lurus ini, di kiri jalan berjejer penjual nenas.
Selain di jual per buahnya, nenas juga diolah jadi penganan yang dijadikan salah satu ragam oleh-oleh dari kabupaten kampar. Kebetulan saat itu aku lagi ikutan wideshoot metro Tv dan temen aku liputan disini, jadilah aku ikut datang dan tanya ini itu mengenai proses pembuatan keripik nenas ini. Pertama, Nenas dipilih yang berukuran tidak terlalu besar dan tidak terlalu matang, karena kalau terlalu matang, air yang terkandung didalamnya juga banyak. Lalu diiris bulat dan dicuci. Setelah itu langsung di masukkan kedalam tabung yang fungsinya mengeringkan kandungan air didalam nenas, hingga akhirnya bisa menjadi 'kriuk'.
ini poto aku yang ambil,
masih bisa pake lah ya gambarnya, hehe
Dengan menunggu 4-5 jam didalam 'oven',dan hampir mengahabiskan satu tabung gas 3 kilo hasil yang didapat sekitar dua kilo keripik nenas yang sudah kering. Keripik nenas di jual 10 ribu perbungkusnya. Ya kalau menurut aku sebenarnya gak begitu banyak. Tapi kalau dilihat dari proses pembuatannya, wajarlah dihargai segitu. Lagi pula proses pembuatannya sangat alami, bahkan keripik ini gak pakai ditambah apa-apa lagi. Oh iya, selain keripik nenas juga ada keripik nangka, proses pembuatannya sama cuma waktu yang digunakan cuma sekitar 2 jam. Harga per bungkusnya juga sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H