Rafael melotot tajam lalu melayangkan sebuah pukulan lengan. " Dasar gatel" sindirnya
" Sakit Raf" rengek Fikri
"Nih" Fikri menyodorkan buku padanya.
Rafael menerima lalu membaca dengan lirih. " Tuh, gue udah selesain. Puas lo?"
"Dih, jadi cowok ngambekan" sindir Ayu
"Udah udah diem dulu. Serius bentar " tegur Bima
Tok! tok!
Suara pintu yang terbuka terketuk. Mereka yang ada di dalam serentak menoleh. Bima yang mengenalinya lekas berdiri, sementara Ayu dan teman lainnya tergangga melihat lelaki bak pangeran dongeng. Ayu, gadis itu mengedipkan matanya dengan gerakan slow motion menatap lelaki bername -tag Aan
Ayu terkesima dengan ketampanan  Aan. Hidung mancung, bulu mata lentik, lesung pipi, dagu belah dua, jangan lupakan satu yakni dia memiliki postur tubuh tinggi.
Oh jadi ini cowok yang kemarin kata dosen ikut KKN di sini. Ah tampan sekali gumamnya dalam hati.
" Maaf, tadi maps nyasarin gue ke alas" katanya sambil menenteng dua paperbag berukuran sedang