[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi - Terowongan kereta Lampegan di Desa Cibokor, Cianjur, Jawa Barat. (KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN)"][/caption] Ternyata pembangunan Indonesia yang tidak merata di seluruh Indonesia bukan hanya isu semata. Sudah banyak buktinya? Anda tentu memiliki jawaban dari prespektif masing-masing. Bagi saya yang menghabiskan masa kecil sampai dengan lulus pendidikan Sekolah Menengah Atas di Pedalaman Sumatera Utara, walau sebenarnya tidak di pedalaman-pedalaman sekali. Kemudian melanjutkan kuliah di Jawa tepatnya di Bogor, tentu membandingkan pembangunan kedua pulau ini saya sudah mahir betul. Selama tiga tahun terakhir menikmati fasilitas pembangunan di Pulau Jawa khususnya terpusat di seputaran Jabodetabek sangat timpang dan berbeda jauh dengan pembangunan di Sumatera yang notabene masih sangat dekat dengan Jawa dan Jakarta sebagai Pusat pemerintahan Indonesia. Bagaimana pula dengan daerah Tengah dan Timur Indonesia. Jika berbicara mengenai ketidakmerataan pembangunan, tentulah topik ini tidak akan ada habisnya. Sengaja tulisan ini saya fokuskan mengenai rencana Pemerintah kita yang akan membangun jalur kereta Api Cepat serupa kereta api cepat milik Jerman dan Shinkansen milik Jepang. Katanya, saat ini telah memasuki masa tender dan studi kelayakan. Sungguh bangganya sebagai warga Indonesia, jika nanti Indonesia sudah memiliki kereta cepat pada tahun 2019 jika semua berjalan lancar baca disini. Begitu bangganya negara kita ini akan menyamai negara maju sehingga Surabaya- Jakarta dan sebaliknya akan ditempuh 2,5 jam saja. Akan begitu banyak keuntungan yang didapatkan. Ternyata pembangunan jalur kereta cepat di Jawa tidak begitu genting menurut Kepala PT. KAI Jonan dalam link ini yang akan menghabiskan dana sekitar 200 trilliun. Begitu fantastisnya dana yang dihabiskan untuk membangun jalur kereta cepat ini, yang menurut Jonan bisa membangun 8.000 s.d. 10.000 km jalur kereta dua lajur di luar Pulau Jawa. Di samping itu, seperti yang sering kita dengar dari berbagai media, Pulau Jawa sudah terlalu overload sehingga digalakkanlah program transmigrasi ke luar Pulau Jawa untuk pemerataan penduduk digalakkan. Bahkan, di beberapa daerah seperti di Jakarta ada razia pendatang 'gelap'. "Mereka" melarang ke Jawa dan menyuruh tinggal di daerah saja, tetapi tidak dibarengi pembangunan yang merata dan hanya terfokus di Pulau Jawa saja. Miris bukan? Apakah Indonesia hanya Pulau Jawa saja? Jawa hanya sepersekian dan sebagian kecil dari seluruh wilayah Indonesia. Sepertinya ada yang salah dalam sistem pembangunan nasional kita. Jika hanya berasumsi, tentu saja ada kepentingan pribadi dan oknum dalam rencana pembangunan Kereta Cepat Surabaya-Jakarta. Ironisnya lagi, ketika setiap tahun pembangunan Jalur Pantura di Jawa diperbaiki dan mendapatkan anggaran yang luar biasa besar. Dan Setiap tahun pula jalan tersebut mengalami kerusakan, entah kesalahan di bagian mana? Bagaimana dengan pembangunan infrastruktur jalan di luar Pulau Jawa yang berpuluh-puluh tahun bahkan tidak pernah diperbaiki. Jika kebijakan hanya dibuat oleh mereka yang tinggal di gedung dan tempat bagus saja, sehingga matanya tidak bisa melihat bahwa Indonesia ini begitu luas, dan masih banyak hal genting lain yang perlu diutamakan di negeri ini. Negeri ini bukan hanya Jawa? Setuju bukan.... Jaringan Kereta seperti hanya akan milik Jawa saja dan sebagian kecil di daerah Sumatera. Bayangkan, jika seluruh daerah Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Papua dan daerah lainnya memiliki jalur kereta yang minimal bisa menghubungkan setiap daerah-daerah terpencil. Dengan sendirinya akan banyak sekali permasalahan yang akan terpecahkan, mulai dari masalah pengangkutan barang-barang di daerah yang bisa menekan harga. Orang-orang daerah yang akan betah di daerahnya dan tidak akan 'menyerbu' Jawa lagi hanya untuk sekedar mengadu peruntungan. Secara awam akan sangat banyak manfaatnya. Kapan Luar Jawa memiliki jalur Kereta? Sepertinya hilalnya belum akan muncul dan belum ada tanda-tanda. Sekedar menebak tahun saja belum bisa dilakukan. Kesenjangan antara Jawa dan Pulau-pulau lainnya selagi orientasi pembangunan di negeri ini belum diperbaiki akan semakin timpang. Belum lagi rencana pembangunan tol atas Laut Jakarta-Surabaya! Oh man, entah apa lagi. Kapan Luar Jawa dapat giliran? Kita tanya saja sama rumput yang bergoyang..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H