Contoh lainnya mengenai persaingan perdagangan barang antara Indonesia dengan Jepang. Jepang memiliki industri teknologi serta transportasi yang kualitasnya jauh di Indonesia. Jepang mengekspor transportasinya ke Indonesia untuk memenuhi permintaan masyarakat Indonesia, maka dari itu mayoritas transportasi di Indonesia berasal dari Jepang.Â
Namun di Jepang apakah terlihat secara jelas, barang asal Indonesia digunakan secara massive di Jepang. Tidak ada. Pada akhirnya Jepang mendapatkan penghasilan tinggi dari perdagangan transportasi serta teknologinya di Indonesia, sedang Indonesia tidak mendapat apa-apa dari Jepang karena kualitas barang Indonesia tidak sebanding dengan Jepang.
Kesimpulan contoh tersebut memperlihatkan bagaimana kapitalisme mendominasi Free Trade. Indonesia sebagai negara berkembang harus membayar lebih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dari segi teknologi karena Indonesia tidak memiliki teknologi pakai. Padahal mungkin sebagian besar bahan produksi mereka berasal dari Indonesia. Namun Indonesia secara pasrah menerima barang yang sangat mahal harganya karena tidak memiliki teknologi tinggi yang digunakan memproduksi alat pakai.Â
Kapitalisme tentang ketimpangan antara negara maju dengan negara berkembang, seperti pemilik alat dengan buruh. Semakin lama hal tersebut terjadi maka potensi yang akan terjadi adalah, negara berkembang atau negara miskin mengalami penurunan hasil perdagangan karena kalah saing deng perdagangan negara maju yang kualitasnya jauh lebih baik dan harganya jauh lebih mahal. Inilah potensi bahaya Free Trade, "Untung bagi negara maju, dan Buntung bagi negara berkembang".
SUMBER :
[1] Dua,Mikhael. Globalisasi Ekonomi, Budaya Kapitalis, dan Demokrasi. Diakses pada 28 Maret 2023
[2] FTA Center, Kemendag. 09 Maret 2023. Sekilas tentang FTA. Diakses pada 28 Maret 2023.
Widyasanti, Amalia Adininggar. Perdagangan Bebas Regional dan Daya Saing Ekspor : Kasus Indonesia. Diakses pada 29 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H