Permasalahan kedelai lokal juga terletak pada menyusutnya ahan pertanian kedelai. Banyak petani kedelai lokal yang memilih berhenti memproduksi kedelai beralih memproduksi jagung atau padi.Â
Para petani mengaku tidak lagi tertarik pada kedelai karena harga kedelai impor lebih murah dibandingkan kedelai lokal. Mereka juga menyatalan bahwa hasil panen kedelai lokal tidak sebagus kedelai impor karena faktor musim. Terdapat rasa tidak percaya diri kedelai lokal dapat bersaing dengan kedelai impor.
Masalah seperti ini harus segera diselesaikan terutama oleh Pemerintah Indonesia. Kebijakan pangan terutama mengenai kedelai harus segera dibuat agar petani dan pengusaha kedelai memiliki acuan dalam produksi kedelai lokal. Selain itu kesadaran dan tanggung jawab nasional segera dipahamkan kepada masyarakat Indonesia terutama mengenai konsumsi kedelai lokal dalam kehidupan pangan.
Dapat dibayangkan apabila kedelai impor menguasai pasar kedelai di Indonesia maka harga kedelai akan mengikuti harga perdagangan global dan pasar tidak dapat menyesuaikan harga sesuai kemampuan masyarakat. Selain itu jika kedelai lokal mulai hilang dari industri pertanian, akan banyak petani kedelai yang menjadi pengangguran dan angka kemiskinan akan meningkat.
Akankah kebijakan-kebijakan pemerintah Indonesia di tahun 2023 dapat membantu keberlangsungan kedelai lokal? Atau kegagalan akam datang sehingga kedelai lokal tergantikan dengan kedelai impor?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H