Mohon tunggu...
Nurman Samehuni Gea
Nurman Samehuni Gea Mohon Tunggu... Jurnalis - Sebagai Mahasiswa di universitas Nias dan penulis blog

Hobi : Menulis, Membaca, Bersepeda, berlari

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Krisis Eksistensial dan Eksplorasi Identitas: Bagaimana Filsafat Membentuk Perspektif Mahasiswa

4 Agustus 2023   02:29 Diperbarui: 4 Agustus 2023   03:09 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanyaan-pertanyaan filosofis yang mendalam, seperti "siapa saya?" atau "apa arti hidup?", dapat menjadi pemicu penting dalam membentuk cara mahasiswa memandang diri dan dunia di sekitar mereka. Konfrontasi dengan pertanyaan-pertanyaan ini mendorong mereka untuk merenung dan mempertanyakan keyakinan serta nilai-nilai yang telah mereka anut sebelumnya. Berikut adalah cara bagaimana pertanyaan-pertanyaan filosofis mempengaruhi cara mahasiswa memandang diri dan dunia:

  • Membuka Pintu Refleksi; Pertanyaan filosofis seperti "siapa saya?" atau "apa arti hidup?" mengajak mahasiswa untuk merenung tentang eksistensi mereka dan posisi mereka dalam dunia ini. Ini membuka pintu refleksi pribadi yang mendalam dan mengarah pada pertanyaan kritis tentang tujuan dan makna hidup.
  • Memperluas Pandangan; Pertanyaan-pertanyaan filosofis mendorong mahasiswa untuk melampaui pandangan sempit tentang diri dan dunia. Mereka menjadi lebih terbuka terhadap berbagai sudut pandang dan mempertimbangkan berbagai argumen, sehingga meningkatkan pemahaman tentang kompleksitas kehidupan.
  • Menguji Keyakinan dan Nilai-nilai; Pertanyaan-pertanyaan filosofis menyajikan tantangan bagi keyakinan dan nilai-nilai yang telah dianut mahasiswa sebelumnya. Mereka mungkin mulai mempertanyakan apakah keyakinan tersebut berasal dari pemahaman yang mendalam atau hanya dipengaruhi oleh lingkungan dan budaya sekitar.
  • Mendorong Pencarian Makna; Pertanyaan-pertanyaan filosofis memicu pencarian makna dalam hidup. Mahasiswa dapat merenungkan tujuan dan tujuan hidup mereka, mencari arti yang lebih dalam dalam tindakan dan keputusan mereka.
  • Menyadari Keterbatasan; Pertanyaan-pertanyaan filosofis membantu mahasiswa menyadari bahwa tidak semua pertanyaan memiliki jawaban yang pasti. Mereka belajar untuk menghadapi ketidakpastian dan ambiguitas dalam hidup dengan lebih bijaksana dan realistis.
  • Memotivasi Pencarian Pengetahuan; Pertanyaan-pertanyaan filosofis merangsang minat mahasiswa untuk mencari pengetahuan lebih lanjut tentang berbagai aliran pemikiran filosofis dan pemikiran manusia sepanjang sejarah. Hal ini mendorong mereka untuk lebih mendalami pemikiran filosofis dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang diri mereka sendiri dan dunia.

Akumulasi dari konfrontasi dengan pertanyaan-pertanyaan filosofis ini membentuk pola pikir dan cara pandang yang lebih bijaksana dan terbuka bagi mahasiswa. Mereka menjadi lebih sadar akan kompleksitas eksistensi manusia dan menyadari bahwa hidup adalah sebuah perjalanan pencarian makna yang berkelanjutan. Pemikiran filosofis mempengaruhi cara mahasiswa memandang diri dan dunia, membuka jalan untuk perkembangan pribadi, intelektual, dan emosional yang lebih matang.

E. Tantangan dan Kesulitan dalam Memahami Filsafat

Studi filsafat dan pencarian makna hidup adalah proses yang kompleks dan kadang-kadang menantang bagi mahasiswa. Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam memahami filsafat dan mencari makna hidup adalah sebagai berikut:

  • Abstraksi dan Kompleksitas; Filsafat sering kali melibatkan bahasa dan konsep yang abstrak serta pemikiran yang kompleks. Mahasiswa mungkin menghadapi kesulitan dalam memahami teori-teori filosofis dan menerapkan mereka dalam kehidupan nyata.

  • Ketidakjelasan Tujuan; Mahasiswa dapat merasa kebingungan tentang tujuan dan manfaat studi filsafat dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pertanyaan tentang bagaimana filsafat dapat relevan dan bermanfaat dalam pencarian makna hidup mereka dapat menjadi hambatan.

  • Tantangan dalam Menerapkan Teori ke Praktik; Memahami konsep filosofis adalah satu hal, tetapi menerapkan pemikiran filosofis dalam kehidupan nyata adalah tantangan lain. Mahasiswa mungkin kesulitan menggabungkan pemikiran filosofis dengan pilihan dan tindakan mereka dalam kehidupan sehari-hari.

  • Ketidakpastian dan Ambiguitas; Studi filsafat dapat menyingkapkan ketidakpastian dan ambiguitas tentang banyak aspek kehidupan. Mahasiswa mungkin merasa kebingungan tentang jawaban yang pasti atas pertanyaan-pertanyaan filosofis yang mendalam.

  • Tantangan Berkomunikasi; Menyampaikan pemikiran filosofis secara efektif kepada orang lain bisa menjadi tantangan. Mahasiswa mungkin merasa kesulitan untuk berkomunikasi tentang pemahaman mereka tentang filsafat atau makna hidup dengan cara yang mudah dipahami oleh orang lain.

  • Konflik Nilai dan Keyakinan; Studi filsafat dapat menghadapkan mahasiswa pada pandangan-pandangan yang berbeda dan bahkan bertentangan. Ini bisa menimbulkan konflik dalam nilai-nilai dan keyakinan mereka sendiri, yang dapat mempersulit pencarian makna hidup yang konsisten.

Mengatasi hambatan dan tantangan ini memerlukan kesabaran, ketekunan, dan pemahaman mendalam tentang diri sendiri. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu mahasiswa mengatasi tantangan dalam memahami filsafat dan mencari makna hidup:

  • Belajar dengan Keterbukaan Hati; Berusahalah untuk belajar dengan keterbukaan hati dan pikiran terbuka. Jangan takut untuk merenungkan pandangan yang berbeda dan mencari pemahaman yang lebih mendalam tentang filsafat.

  • Diskusikan dengan Orang Lain; Diskusikan pemikiran dan pertanyaan filosofis dengan teman sekelas atau dosen. Berbicaralah dengan orang lain tentang pemikiran Anda, dan dengarkan pandangan mereka. Proses berdiskusi dapat membantu mengklarifikasi pemahaman Anda.

  • Terapkan dalam Kehidupan Nyata; Cobalah menerapkan pemikiran filosofis dalam situasi kehidupan nyata. Melakukan ini akan membantu Anda menghubungkan pemikiran filosofis dengan pilihan dan tindakan Anda.

  • Refleksi Terhadap Konflik Nilai; Jika Anda menghadapi konflik nilai, luangkan waktu untuk merenung dan mengklarifikasi nilai-nilai Anda. Kenali keyakinan inti Anda dan bagaimana mereka mempengaruhi pencarian makna hidup Anda.

  • Belajar dari Perdebatan; Jangan takut untuk menghadapi ketidakpastian dan ambiguitas. Belajarlah dari perdebatan dan kritik, dan gunakan tantangan ini sebagai kesempatan untuk berkembang dan mencari pemahaman yang lebih dalam.

  • Bergabung dalam Komunitas Studi Filsafat; Bergabung dalam kelompok studi filsafat atau komunitas yang berbagi minat yang sama dapat membantu Anda mendapatkan dukungan dan perspektif baru dalam pencarian makna hidup Anda.

Dengan keterbukaan hati dan ketekunan, mahasiswa dapat mengatasi tantangan dan hambatan dalam memahami filsafat dan mencari makna hidup mereka. Proses ini adalah perjalanan pribadi yang unik bagi setiap individu, dan pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri dan eksistensi mereka dapat membawa pengalaman hidup yang lebih bermakna dan kaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun