SMP Negeri 2 Lengkong. Program Jumat Santun merupakan hasil rembukan dari beberapa guru untuk mengenalkan budaya dari lingkungan sekitar kepada siswa.
Jumat, 2 Agustus 2024 merupakan pelaksanaan Jumat Santun pertama kali di Jumat santun merupakan jumat pengenalan budaya jawa yang bertujuan untuk mengintegrasikan pembelajaran melalui bahasa jawa.
 Maraknya teknologi pada era ini, membuat siswa terkadang melupakan tatakrama dan perilaku mereka kepada guru, karyawan bahkan teman mereka sendiri. Jumat santun di SMP Negeri 2 Lengkong dilakukan 1 bulan sekali di akhir bulan.
Penerapan jumat santun ini juga dilakukan menggunakan pakaian adat yang dimiliki siswa di sekolah, misalnya menggunakan kebaya atau batik dan dipadupadankan dengan rok polos atau jarik serta bersepatu.
 Pada apel pagi yang dilakukan ketika Jumat Santun, siswa diminta mendengarkan ceramah dan nasehat dari Guru Bahasa Jawa mengenai tata bahasa penggunaan bahasa Jawa. Guru bahasa Jawa juga memberikan pertayaan kepada siswa sebagai umpan balik untuk memastika siswa mengerti dan memiliki pemahaman dari apa yang telah dijelaskan sebelumnya.
Pelaksnaaan jumat santun dilakukan selama 1 hari, dan siswa diwajibkan untuk menggunakan bahasa Jawa selama program tersebut berjalan.Â
Jika dilansir dari wikipedia, Bahasa Jawa adalah bahasa Austronesia yang utamanya dituturkan oleh penduduk bersuku Jawa di wilayah bagian tengah dan timur pulau Jawa. Bahasa Jawa juga dituturkan oleh diaspora Jawa di wilayah lain di Indonesia, seperti di Sumatra dan Kalimantan; serta di luar Indonesia seperti di Suriname, Belanda, dan Malaysia.Â
Setiap kebudayaan yang ada di Indonesia pastinya memiliki bahasa daerah masing-masing yang digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa daerah merupakan salah satu kekayaan budaya Nasional yang wajib untuk kita lestarikan, pasalnya kita semua sepaham bahwa perkembangan zaman dapat menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya pergeseran sebuah budaya, termasuk terlupakannya bahasa daerah. Bahasa Jawa adalah bahasa yang lebih memiliki rasa.Â
Untuk itulah Bahasa Jawa tidak dapat dipisahkan dari tata krama. Tatakrama adalah suatu sikap sopan santun seseorang yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.