Mohon tunggu...
Bani Sabili Zulkarnain
Bani Sabili Zulkarnain Mohon Tunggu... -

#Humanis #Sanguinis #Optimis #Kritis #Logis #Humoris #Pragmatis #Loyalis #Perfeksionis #Nasionalis #Agamis \r\n@smileportable sebuahperjalanan.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sahabat IT, Home of Creative People

22 Juli 2013   15:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:12 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13744778601090350087

Dulu, semasa Kuliah sekaligus Pesantren saya membayangkan sesuatu, "wah, andaikan ada satu sekolah atau wadah yang bisa mengexplore bakat-bakat saya, seneng banget ya, saya gak harus terpaksa masuk sekolah dengan jurusan yang sebenarnya bukan minat saya." Saya yakin, banyak dari kita memilih SMA atau SMK atau bahkan Perguruan Tinggi bukan karena minat dan bakat kita di jurusan yang kita pilih tersebut, tapi lebih cenderung karena "latah" dengan lingkungan, atau melihat trend Jurusan yang sedang laku saat itu. Maka sangat wajar, bila saya dapati beberapa teman yang beda kampus, mengeluh soal mata kuliah, atau tugas-tugas, atau curhat tentang "bete"-nya mereka menimba ilmu di jurusan tersebut. Kadang, saya ingin berkata kepada mereka, "Lah, kalau gak suka, kenapa dulu ngambil jurusan itu broo??". Ya begitulah, seolah sangat jarang kita temukan para insan negeri yang memang sekolah dan kuliah lantaran mereka mencintai apa yang mereka pelajari itu, hingga menghabiskan waktu-waktu pribadi mereka, hanya demi bergumul dengan kecintaan mereka, yakni pelajaran-pelajaran itu. Justru hari ini kita dapati, generasi yang "Terpaksa" untuk sekolah. Terpaksa untuk kuliah. Terpaksa menikmati apa yang tidak bisa mereka nikmati. Ya, kebanyakan dari kita sekolah ataupun kuliah hanya demi mendapat selembar Ijazah, yang dengan barang tersebut mereka berharap mendapatkan pekerjaan yang mungpuni. Ini merupakan tantangan, maka dari siniliah obrolan perubahan itu bermula. Karena terdorong akan pengalaman diri pribadi tentang hal di atas, maka saya berfikir, kenapa gak saya bikin aja sendiri wadah atau komunitas yang menjawab problema di atas! Dan projek pembinaan itu pun, dimulai. Allah mempertemukan saya dengan seseorang yang juga memiliki kepedulian yang sama dengan saya, namanya Kang Raihan Achyar S.Kom, anak dari seorang pejuang yang memiliki sebuah sekolah. Atas takdirNya, beberapa kali saya mengisi Training Motivasi disana, kemudian kami mulai akrab, hingga terjadilah obrolan seputar uneg-uneg pemberdayaan ummat dalam hal Skill yang berdayaguna, saat itu kita berbicara tentang basis Open Source sebagai jawaban atas tantangan kebutuhan Informasi Teknologi yang murah namun fungsional. Hingga tercetuslah ide, "Oke, kita bikin aja komunitas yang bergerak untuk menggemakan Open Source ke saudara-saudara kita yang ada di SLTA, Bang! Ataupun yang di kampus-kampus. Kita bina mereka secara "FREE", kita explore bakat terpendam mereka. Kita ajarkan mereka untuk mandiri. Bayangkan, berapa lapangan kerja yang bisa muncul setelah itu!!", kata saya berapi-api. Dan diaminkan oleh Kang Raihan dengan memfasilitasi semua kegiatan komunitas ini kedepannya. Al hasil, terbentuk-lah komunitas yang bergerak untuk mencapai visi-visi tadi dengan nama Sahabat IT. Sahabat IT dibangun oleh 4 orang penggagas, Kang Raihan Achyar, Kang Indra, saya pribadi, dan Kang Wawan dari Nurul Fikri. Di awal-awal berdirinya, kita merancang seminar-seminar gratis ke sekolah-sekolah dengan tema yang beragam, dari situ kita lakukan perekrutan bagi mereka yang berminat join dengan kita, dan kita bina mereka secara rutin di markas Sahabat IT, di daerah Grogol - Depok. Sahabat IT dibentuk pada bulan Januari 2013, artinya usianya pun belum genap satu tahun, namun syukur alhamdulillah, kita sudah memiliki 7 sekolah binaan, yakni SMK Cakra Nusantara, SMK Fajar, SMA Master, MA Darussalam, SMK Teladan, SMKN 1 Gunungputri, dan SMK Annisa. Diproyeksikan Sahabat IT hingga akhir tahun hanya akan membina 10 sekolah, dikarenakan kurangnya SDM tutor untuk mengisi ke sekolah-sekolah tersebut. Materi-materi pembelajarannya tentu yang berbasis Open Source, seperti Linux Basic, System Administrator, System Security, Bahasa Pemrograman : Java, PHP, Python, C/C++, Animasi : Blender 3D game engine, dll. Ternyata, meski dengan pengalaman yang masih hijau, beberapa binaan Sahabat IT sudah ada yang mampu membuat toko online, Film Animasi 3D berdurasi singkat, dan alat-alat penunjang jaringan seperti Receiver, dll. Target kami, bukan hanya Jakarta saja, Bogor saja, atau daerah-daerah tertentu saja, namun lebih dari itu, dari ujung barat Indonesia hingga ujung timur Indonesia. Mampukah? Insya Allah, kita bisa. Ini baru awal, menuju pencapaian-pencapaian besar negeri ini. Hari ini kita boleh bermimpi tentang Indonesia yang tekno, tapi sampai kapan kita bermimpi? Kini saatnya, kita saling membantu, wujudkan misi besar ini. Bagi yang ingin bergabung, bisa mengakses website Sahabat IT di : http://www.sahabatit.com, FB : http://www.facebook.com/groups/518595018193149 twitter : https://twitter.com/Sahabat_IT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun