Mohon tunggu...
Solitude Mind
Solitude Mind Mohon Tunggu... -

just me

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Juara Simpati

20 April 2013   01:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:55 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sudah lumayan lama mengikuti X factor Indonesia, saya sangat menyukai penampilan Isa Raja yang sayangnya harus tersingkir karena kurang SMS dan kurang dukungan dari juri untuk menyelamatkan dia, bagaimanapun bagi saya dia yang paling memiliki X factor karena the rest of  pesertanya terbilang biasa saja....

Yang Fenomenal tentunya adalah Fathin dan Mika, yang tetap bagi saya tergolong biasa saja, masih mentah dan dari segi tehnik vokal maupun penguasaan panggung dan pembawaan jauh dari kata Juara dalam bidang entertain, tapi seperti yang dikatakan Ahmad Dhani inilah X factor...

X Factor yang dimiliki oleh keduanya adalah keluguan dan kementahan nya itu, setidaknya ini dalam pandangan audience kita,disini saya cukup salut sama manajemen X Factor yang cukup Jeli mempertahankan dan mempertaruhkan sebuah kualitas acara agar acara tersebut memiliki rating yang meroket, ini dapat dilihat dari berapa lama jeda iklan acara

Isa Raja jadi terhukum karena tidak punya X Faktor yang dimiliki keduanya, walau dia memiliki keunggulan dalam tehnik dan aksi, tetap saja dia kalah, perlu diingat ini acara menggunakan sistem penilaian publik melalui sms dimana kelemahanya adalah, bisa terjadi kecurangan dengan bermodalkan pulsa dan sangat publik simpati oriented...

Mika dan Fathin adalah juara Simpati,

Ini mengingatkan saya terhadap bapak presiden kita SBY yang juga seorang juara simpati yang ulung, bagaimana beliau meroket dan menjadi presiden terpilih sampai dua kali, penjurian nya sama, dinilai langsung oleh publik yang juga mempunyai banyak kelemahan,

Kita bisa lihat sepak terjang bapak SBY dahulu bagaimana memenangkan simpati pemilihnya, bagaimana beliau menyusuri langkah demi langkah dengan cermat dan menelikung tepat di tikunagn terakhir dan memenangkan kejuaraan, dan beliau ulangi itu sampai dua kali periode

Sayangnya saya tidak begitu menyukai juara simpati, walau jurus ini merupakan jurus yang tepat guna namun jurus ini hanya bermodalkan memainkan momen dan mengenyampingkan kualitas, bukan berarti saya mengenyampingkan pak SBY, Mika dan Fathin tidak berkualitas, tapi bisa kita buktikan pada pemilih mereka yang rata2 menilai bukan dari sisi kualitas namun lebih ke pada simpati dan empati....tampaknya jurus ini yang digunakan bapak Dahlan dan Jokowi, namun jurus mereka lebih ampuh dan jurusnya lebih mengembang lagi

Juara Simpati....

Tidak dapat dipungkiri negara kita ini belum menjadi negara yang begitu cerdas dalam memilih, ini bisa saya lihat dari acara2 seperti ini, bagaimana sms mengalir untuk mika dan fathin karena mereka unyu2 danbegitu lugu....

Dalam menilai kompetisi diperlukan sebua kecerdasan dalam memilih, seperti empat juri yang tersedia yang saya lihat luas pengtahuan adalah bebi dan ahmad dhani, yang komentarnya seringkali dianggap nyeleneh namun begitulah sebenarnya adanya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun