Mohon tunggu...
Sapto Anggoro
Sapto Anggoro Mohon Tunggu... Lainnya - Pedagang

Semesta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Lakukanlah Kebaikan

19 Januari 2025   21:53 Diperbarui: 19 Januari 2025   21:53 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia diciptakan baik adanya. Hidup di dunia ini menjadi proses pemurnian hidup manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam kehendaknya sekaligus tanggung jawab atas pilihannya. Di sini manusia diuja dan diuji bagaimana dalam kebebasan dan pilihan hidupnya apakah sudah selaras dengan kehendak Allah ? Manusia berjuang menjadikan hidupnya istilah Jawanya urip iku urup kurang lebih berarti hidup itu memiliki daya menghidupi. Hidup manusia bisa memberikan kasih kepada sesama sebagaimana kasih yang telah diterimanya dari Allah.

Allah telah menganugerahkan kita hidup sebagai manusia. Bagaimana manusia memahami peran hidup yang harus dia jalani ? Hidup manusia berasal dari Allah. Manusia diciptakan oleh Allah. Peran manusia disematkan dalam diri pribadi manusia. Semakin manusia mengenali dirinya sendiri, menerima dirinya sendiri apa adanya maka manusia semakin dimudahkan mengenal Allah. Manusia yang bisa menyediakan waktu berkomunikasi dengan dirinya sendiri akan dimudahkan semakin mengenal arah dan tujuan hidupnya. Sungguh Allah adalah misteri, hanya oleh kehendakNya dan kemurahanNya manusia bisa merasakan sedikit demi sedikit kepekaan akan kehadiran Allah dalam dirinya. Oleh belaskasih Allah, manusia bisa memahami perannya menjalani kehidupannya menuju tujuannya yaitu kembali kepada Allah, Sang Sumber Hidup. 

Manusia senantiasa diberikan kesempatan semakin mengenal kehendak Allah dalam hidupnya. Manusia berkomunikasi dengan Allah Sang Sumber Hidup dalam doa. Dalam doa manusia menimba kekuatan batin untuk semakin peka mengenali kehadiranNya. Roh yang ada dalam jiwa mengajarkan manusia bagaimana berdoa. Dalam keheningan, jiwa manusia senantiasa memuji dan bersyukur atas penyertaan Kasih Allah dalam hidupnya. Komunikasi manusia dengan Allah membangun pengenalan dan keintiman manusia lebih dalam dengan Allah yang memiliki daya memperbarui untuk bertumbuh dan berbuah dalam kebaikan. 

Suatu kali saya mendapatkan luka kecil di kaki sebelah kiri karena tergores ujung kursi. Saya pikir luka tersebut akan segera pulih dalam beberapa hari saya rawat. Ternyata setelah seminggu luka itu masih belum pulih bahkan makin membengkak. Saya berupaya lagi mengobati luka itu dengan bertanya ke orang yang berkompeten dan setelah beberapa minggu berjalan luka itu mulai berangsur membaik. Dalam proses pemulihan ini saya dipahamkan bahwa ada proses tumbuhnya sel-sel baru yang bertugas menyembuhkan luka kecil itu. 

Di sini sebenarnya saya sekedar mau menyampaikan bahwa di balik setiap peristiwa memiliki makna yang terkandung di dalamnya, tak terkecuali saat mengalami sakit atau suatu penderitaan. Memang saat mengalami penderitaan itu terasa sakit, namun di sisi yang lain ada harapan yang menyembuhkan, ada daya kasih yang senantiasa bekerja merawat luka itu menjadi sembuh. Ada peristiwa rohani yang memiliki daya menyembuhkan luka batin atau penderitaan kita. Peristiwa rohani yang memiliki daya menyembuhkan luka batin ini terjadi saat kita bisa mengampuni dengan mengakui kesalahan diri kita dan tidak perlu menyalahkan yang menjadi penyebab penderitaan kita. Pengampunan ini adalah peristiwa kasih yang membebaskan dan menyembuhkan luka batin atau penderitaan kita.

Kita mengalami suatu peristiwa kasih yang sering tidak kita sadari. Bagaimana memandang setiap peristiwa ini sebagai proses pemurnian hidup kita ? Peristiwa kasih ini berguna bagi kebaikan kita. Kesadaran manusia memberikan pemahaman untuk menerima penderitaan, kebahagiaan, kesuksesan, kegagalan, suka dan duka atau keadaan apapun yang datang silih berganti. Hidup ini seperti roda yang berputar. Kesadaran menjaga roda kehidupan ini untuk terus berputar. Belas kasih dan kemurahan Allah senantiasa kita alami dalam proses pemurnian hidup ini. Kesadaran ini mendorong kita untuk tidak bosan-bosannya berbuat baik. Syukur kepada Allah. Rahayu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun